Dalam budaya Kajang, dumpi eja dimakan dalam acara pernikahan adat, terlebih bagi yang masih berstatus lajang baik pria maupun wanita.
Ada kepercayaan bahwa muda mudi yang memakannya bisa segera mendapatkan jodoh.
Terlepas dari mitos tersebut, satu hal yang pasti, dumpi eja merupakan kue jadul yang merupakan resep asli turun temurun masyarakat Kajang.
Keberadaannya patut dijaga bahkan dilestarikan. Turut melestarikan bukan saja bisa dilakukan oleh orang Kajang sendiri atau orang Bulukumba pada umumnya, melainkan juga Anda yang berada di luar Kabupaten asal perahu piinisi ini.
Baca Juga: Kue Bugis di Bulukumba Tak Tergerus Kue Jaman Now
Anda yang tak berada di Kajang pun dapat turut berpartisipasi melestarikan kue ini dengan membuatnya sendiri di rumah.
Cara membuat
Anda bisa menumbuk sendiri beras ketan yang sudah direndam sekitar 5-10 jam dan ditiriskan.
Tepung hasil tumbukan yang sudah halus itu lalu dicampur dengan gula merah yang telah disisir halus.
Tak perlu menggunakan mixer. Cukup diaduk dengan tangan.
Sebagai tambahan tuangkan sedikit air untuk memudahkan pengadukan adonan hingga menjadi kenyal.