Menyelami keajaiban resep kue lebaran di Bulukumba: Cara membuat sultana yang paling enak

3 April 2024, 06:20 WIB
Ilustrasi kue sultana - Menyelami keajaiban resep kue lebaran di Bulukumba: Cara membuat sultana yang paling enak /Tangkapan layar Instagram.com/@deibyveronica

WartaBulukumba.Com - Saatnya kita kembali menyelami keajaiban resep kue lebaran di Bulukumba. Kali ini kita menjelajahi cara membuat kue sultana yang paling enak berdasarkan resep di dapur-dapur Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Di dapur-dapur Bulukumba, bahan-bahan sederhana berubah menjadi karya lezat yang memikat, sebuah pengalaman sensorik yang memadukan tradisi, keahlian, dan kasih sayang.

Kue ini bukan hanya sebuah hidangan, melainkan sebuah cerita tentang bagaimana seni kuliner dapat menyentuh hati dan mempersatukan orang-orang, terutama dalam perayaan Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri.

Baca Juga: Jelajah dapur Bulukumba: Resep kue kering simpel untuk lebaran

Menari dengan Bahan-bahan 

Langkah pertama dalam menciptakan kue sultana adalah pengolahan bahan. Bahan-bahan seperti gula halus, margarin, telur vanili, dan putih telur menjadi komponen utama.

Gula halus menghadirkan kemanisan yang halus, sementara margarin memberikan tekstur lembut dan rasa yang kaya.

Telur, baik vanili maupun putih telurnya, memainkan peran kunci dalam mengikat bahan bersama-sama, menciptakan struktur yang sempurna.

Baca Juga: Resep kue lebaran simpel ala milenial Bulukumba: Nutella butter cookies

Melukis Rasa Melalui Proses 

Adonan kue sultana menyerupai lukisan rasa yang tercipta melalui gerakan yang penuh perhitungan dan perasaan. Tepung terigu, ditambahkan secara bertahap, menjadi fondasi yang kokoh namun lembut untuk kue.

Kesabaran dan kelembutan dalam mencampur adonan ini menghasilkan tekstur yang halus dan seragam, penting untuk mendapatkan kue sultana yang sempurna. Setiap sentuhan menjadi penting dalam membentuk kesatuan rasa dan tekstur.

Baca Juga: Rekomendasi 5 resep kue lebaran simpel dari milenial Bulukumba

Penciptaan Keindahan Visual 

Setelah adonan siap, langkah selanjutnya adalah pembentukan. Potongan-potongan adonan kue sultana, berbentuk segi empat yang sempurna, menawarkan estetika visual yang memukau.

Keindahan visual ini bukan hanya sekedar tampilan, tetapi juga refleksi dari kehati-hatian dan presisi dalam proses pembuatannya.

Setiap potongan adonan dipenuhi dengan campuran selai nanas, menambahkan dimensi rasa yang kaya dan kompleks.

Akhir yang Memukau 

Sentuhan akhir pada kue sultana ini adalah taburan kismis tumbuk. Seperti bintang-bintang di langit malam, taburan kismis ini menambahkan keindahan visual sekaligus lapisan rasa tambahan.

Bagian atas kue diolesi dengan kuning telur, memberikan kilauan yang menawan dan sentuhan akhir yang sempurna. Ketika masuk ke dalam oven, aroma kelezatan mulai memenuhi ruangan, menandakan bahwa karya seni rasa ini hampir siap disajikan.

Dalam kepiawaian pembuatan kue sultana ini, terkandung bukan hanya kelezatan rasa, tapi juga sebuah perayaan seni kuliner.

Setiap gigitan kue sultana tidak hanya memberikan kepuasan rasa, tapi juga menyampaikan sebuah cerita tentang kecintaan pada kuliner dan tradisi.

Di dapur kecil di Bulukumba, keajaiban rasa tercipta, mempersembahkan bukan hanya hidangan, tapi juga sebuah pengalaman kuliner yang tak terlupakan, terutama dalam keramaian dan kebersamaan Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler