Mengurai '4 Terlalu' dan '3 Terlambat' yang sering terabaikan dalam kehamilan

26 Januari 2024, 14:35 WIB
Ilustrasi penyuluhan terhadap ibu hamil (KIE) di Kabupaten Bulukumba - Mengurai '4 Terlalu' dan '3 Terlambat' yang sering terabaikan dalam kehamilan /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Dalam lukisan kehidupan, kehamilan ibarat senja yang menjanjikan fajar. Bagi pasangan suami-istri, ia adalah cahaya yang menerangi perjalanan cinta, serupa bintang yang berkelip di langit malam. Namun, seperti bintang yang terkadang tersembunyi di balik awan, kehamilan juga membawa awan gelap risiko.

Di bawah lapisan kasih dan harapan, tersembunyi tantangan-tantangan yang mengintai, menanti untuk diungkap dan dihadapi di sepanjang perjalanan kehamilan.

Dari kelembutan sebuah senyum ibu hamil, tergambar sebuah perjuangan yang tak hanya tentang cinta, tapi juga tentang bertahan hidup – sebuah perjalanan yang penuh dengan harapan, keajaiban, dan ketidakpastian.

Baca Juga: Bagaimana aturan makan es krim selama hamil? Simak penjelasannya di sini!

"4 Terlalu" dan "3 Terlambat", dua konsep penting dalam perjalanan kehamilan yang sering terabaikan.

Kehamilan bukan hanya tentang tumbuhnya kehidupan baru, tapi juga tentang bagaimana kehidupan itu dibentuk dalam kondisi yang ideal.

Di Indonesia, konsep "4 Terlalu" menjadi kunci untuk memahami kehamilan yang tidak ideal.

Baca Juga: Beberapa penyebab kematian Ibu hamil dan melahirkan

4 Terlalu

1. Kehamilan Terlalu Muda

Kehamilan di usia muda, di bawah 20 tahun, seringkali belum siap dari segi fisik dan psikologis. Ini membawa risiko kesehatan yang lebih tinggi baik bagi ibu maupun bayi, termasuk komplikasi saat melahirkan.

2. Usia Terlalu Tua untuk Hamil

Di sisi lain, hamil di atas 35 tahun juga mengundang risiko. Dengan bertambahnya usia, komplikasi seperti diabetes gestasional dan pre-eklamsia menjadi lebih umum, menambah beban pada ibu dan janin.

Baca Juga: Benarkah minum air kelapa saat hamil, membuat kulit bayi putih dan bersih?

3. Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Jarak kehamilan yang terlalu dekat, kurang dari 2 tahun, tidak memberikan waktu yang cukup bagi tubuh ibu untuk pulih. Ini dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan bagi ibu dan pertumbuhan yang tidak optimal bagi bayi.

4. Kehamilan Terlalu Banyak

Memiliki lebih dari tiga anak juga meningkatkan risiko. Setiap kehamilan meninggalkan jejak pada tubuh ibu, dan risiko komplikasi meningkat seiring bertambahnya jumlah kehamilan.

Memahami "4 Terlalu" ini bukan sekadar wawasan, tapi juga langkah awal dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat.

3 Terlambat

Setelah memahami "4 Terlalu", penting juga untuk mengenali "3 Terlambat" – faktor yang sering menjadi penghalang dalam mendapatkan perawatan kehamilan yang tepat di Indonesia.

1. Terlambat Mengambil Keputusan

Keputusan yang diambil terlambat sering menjadi batu sandungan. Banyak calon ibu yang ragu atau tidak menyadari pentingnya perawatan prenatal sejak dini. Akibatnya, komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah menjadi tidak terdeteksi dan bertambah serius.

2. Terlambat Sampai ke Fasilitas Kesehatan

Keterbatasan akses dan kendala transportasi sering membuat calon ibu terlambat sampai ke fasilitas kesehatan. Di daerah terpencil, kondisi ini lebih sering terjadi, meningkatkan risiko bagi ibu dan bayi.

3. Terlambat Mendapat Penanganan

Terakhir, terlambatnya pemberian penanganan medis – baik karena keterbatasan sarana atau sumber daya manusia – sering menjadi faktor kritis. Hal ini dapat berakibat fatal, terutama dalam kasus-kasus kegawatdaruratan kehamilan.

Memahami dan mengatasi "3 Terlambat" ini esensial untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Langkah tepat waktu dan akses yang memadai ke fasilitas kesehatan merupakan kunci dalam mengurangi risiko selama kehamilan.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler