Menguak fakta sapi merah betina Yahudi yang didatangkan dari AS: Ritual penghancuran Masjid Al Aqsa?

- 26 Maret 2024, 00:16 WIB
Ilustrasi sapi merah betina Yahudi.
Ilustrasi sapi merah betina Yahudi. /Pexels/Pixabay

Situs The Mirror pada 2023 lalu juga memberitakan seekor anak sapi betina merah, yang diklaim pertama dalam 2.000 tahun terakhir, telah lahir di 'Israel'.

Kelahirannya telah memicu ketakutan orang-orang karena dianggap sebagai tanda dari datangnya "Hari Akhir" atau "Hari Kiamat".

The Temple Institute, organisasi di 'Israel' yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut di channel YouTube mereka.

"Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel," kata organisasi tersebut.

"Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia," katanya lagi.

Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.

Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang "Hari Akhir" atau "Akhir Zaman".

Kelahiran dan pengorbanan sapi merah disebut-sebut mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem. Dalam keyakinan Yudaisme Ortodoks arus utama, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi. Dua kuil sebelumnya telah hancur.

Namun The Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirikan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Selain dengan mengorbankan sapi merah betina, mereka juga ingin menghancurkan Masjid Al-Aqsha untuk membangun kuil yang mereka impikan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x