Menguak fakta sapi merah betina Yahudi yang didatangkan dari AS: Ritual penghancuran Masjid Al Aqsa?

- 26 Maret 2024, 00:16 WIB
Ilustrasi sapi merah betina Yahudi.
Ilustrasi sapi merah betina Yahudi. /Pexels/Pixabay

Keyakinan itu dimanfaatkan kaum ekstrimis Yahudi untuk melakukan penyerbuan ke komplek Masjid Al Aqsa di Palestina.

“Kalau sudah keluar sapi merah, harus kita rebut Palestina, kita hancurkan, kita bangun kembali Haikal Sulaiman yang pernah ada dikembalikan lagi untuk menyiapkan raja yang akan datang, ini bisa berbahaya,” tutur Buya Yahya.

Adapun lanjut Buya Yahya, bagi seorang Muslim tidak boleh meyakini sapi merah sebagai pertanda datangnya kiamat.

Begitupun menurut keyakinan Yahudi nonzionis, tidak beda dengan keyakinan Islam.

“Alamat tanda kiamat yang diajarkan Nabi Isa adalah sama seperti yang diajarkan Nabi Muhammad. Tanda-tanda kiamat yang diajarkan Nabi Musa sama, karena Nabi Musa itu hanya bersumber dari ajaran Allah yang harus kita yakini,” ucapnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa sapi merah keyakinan Yahudi itu pada akhirnya justru dimanfaatkan sebagian orang ekstrem Yahudi untuk bangkit menghancurkan Palestina dan membangun kembali Haikal Sulaiman yang pernah runtuh.

Kekhawatiran bagi Muslim ialah kedatangan sapi merah itu jadi alasan untuk menindas kaum Muslimin di Palestina. “

Tapi yang tidak semua Yahudi satu paham dalam hal ini, jadi itu salah satu keyakinan sekte Yahudi tentang tanda-tanda kiamat dan tanda akan dibangunnya kembali Haikal mereka, itu saja bukan urusan dengan Islam, tidak ada,” ujar Buya Yahya.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x