Namun, kehebohan sebenarnya baru dimulai ketika seorang influencer dari platform media sosial TikTok, @highsnobiety, membagikan potongan video mengenai gelang lakban ini.
Seketika itu juga, gelang yang menyerupai lakban ini menjadi viral di jagat maya, memancing berbagai reaksi dari para netizen di seluruh dunia.
Disebut-sebut sebagai gelang lakban, aksesori ini hanya menampilkan merek Balenciaga sebagai tanda keaslian.
Namun, justru keunikan dan keeksentrikannya yang menarik perhatian banyak orang.
Tanggapan pun bermacam-macam; dari kagum hingga ejekan, dari decak kagum hingga cemoohan. Sebagian netizen menyebut Balenciaga sebagai eksperimen sosial yang menjual barang-barang tak masuk akal kepada para elite kaya, sementara yang lain menggambarkan kekayaan sebagai hasrat untuk merasakan kembali kesederhanaan.
Tidak hanya sebatas itu, gelombang komentar kocak dan kritikan lucu pun mengalir deras. Bahkan di China, para fashionista turut memberikan komentar dan keraguan atas harga fantastis gelang ini.
Mereka bahkan mencoba membuat versi kreasi mereka sendiri dengan harapan bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau daripada Balenciaga.
Di tengah sorotan dunia, Indonesia pun tidak luput dari perbincangan tentang gelang lakban Balenciaga ini.
Meskipun di pasaran Indonesia, harga lakban cukup bervariasi, dengan beberapa penjual menjualnya dengan harga yang jauh lebih terjangkau, mulai dari 5.000 rupiah. Namun, keunikan dan kontroversi gelang ini menjadi sebuah cermin bagi dunia mode, mengingatkan kita akan kompleksitas dan dinamika dalam dunia kreasi dan konsumsi.