Umat Islam sedunia menanti Ramadhan sementara rakyat Palestina sudah berpuasa sejak lima bulan terakhir

- 3 Maret 2024, 05:45 WIB
Warga Palestina yang mengungsi menunggu untuk menerima makanan gratis di sebuah kamp tenda di Gaza selatan.
Warga Palestina yang mengungsi menunggu untuk menerima makanan gratis di sebuah kamp tenda di Gaza selatan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

WartaBulukumba.Com - Di jalanan Gaza yang berdebu, di antara reruntuhan dan kenangan yang terkoyak, seorang bocah lelaki berjalan dengan langkah berat. Mencari makanan, sebuah tugas yang telah menjadi keharusan dalam kehidupannya. Kehancuran di sekitarnya, serupa dengan luka dalam hatinya.

Di tengah kanvas kesedihan ini, bocah Gaza tersebut menemukan sesuatu yang sepele bagi dunia luar, namun bagi dirinya, itu adalah secercah cahaya: sepotong roti kering. 

Dalam puing dan debu Gaza, ini lebih dari sekadar cerita tentang kelaparan dan perang kemerdekaan melawan penjajahan Zionis. Ini adalah odisei tentang semangat yang tidak pernah menyerah, meskipun dunia di sekitarnya telah runtuh.

Saat umat Islam sedunia sedang menantikan bulan puasa Ramadhan, rakyat Palestina sudah berpuasa sejak lima bulan terakhir. Zionis telah secara ketat membatasi masuknya makanan, air, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya ke Jalur Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

Baca Juga: Mimpi Muhammad Qasim: Perang Dunia ke 3 diawali kebrutalan Zionis 'Israel' tak henti di Palestina

AS sebut 'Israel' menerima gencatan senjata

Amerika Serikat menyampaikan bahwa 'Israel', dengan sikap yang hampir pasti, telah memberikan dukungan terhadap kerangka kesepakatan untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza yang diusulkan. Kini, tanggung jawab berpindah ke kelompok Palestina, Hamas, untuk menerima kesepakatan tersebut.

"Ada kerangka kesepakatan. 'Israel' lebih kurang telah menerimanya," ujar seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada para wartawan dalam konferensi pers pada Sabtu, dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu, 2 Maret 2024

Pengumuman ini muncul sehari sebelum pembicaraan untuk mencapai sebuah perjanjian gencatan senjata diharapkan dilanjutkan di Mesir.

Baca Juga: Pejuang Palestina tetap gigih mempertahankan Khan Younis dan menjaga Rafah dengan 4000 mujahidin

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x