WartaBulukumba.Com - Mereka bisa keluar hidup-hidup dari perang di Gaza namun akhirnya harus 'menanggalkan' salah satu bagian anggota tubuh mereka yang membusuk. Ribuan serdadu penjajah 'Israel' hari ini harus menikmati hari-hari terikat pada kursi roda dan mengandalkan kruk.
Matahari seolah terbenam pada bekas luka dan wajah mereka yang ditandai oleh peperangan. Seorang serdadu duduk di kursi rodanya, mengingat hari-hari ketika berlari melintasi medan pertempuran.
Roda kursinya yang telah menghitam oleh debu dan pasir, berputar perlahan saat ia menggerakkan diri, menyusuri kenangan yang tak terhapuskan. Di sampingnya, rekan-rekannya berjalan terseok-seok, bersandar pada kruk yang menjadi penopang baru bagi kehidupan yang telah berubah drastis.
30 ribu serdadu Zionis cacat permanen
Mereka curhat ihwal penderitaan mereka di tangan mujahidin, sesudah mereka membantai bayi-bayi Gaza, menyiksa seluruh warga tua muda dengan brutal.
Lebih 4.000 tentara penjajah 'Israel' mengalami cacat permanen akibat perang dengan pejuang Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah ini diperkirakan bisa meningkat hingga 30.000 orang.
Di saat ramai berita negosiasi gencatan senjata - yang berlangsung alot sebab kerasnya perlawanan sengit pejuang Palestina, Al Qassam merilis rekaman pertempuran di kawasan barat Kota Gaza. Ada adegan detik-detik seorang pejuang Al Qassam menembak serdadu Zionis dengan Al-Ghoul.
Sementara itu beredar viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pemukim ilegal telah menutup penyeberangan "Nitsana", yang terletak di sebelah timur penyeberangan Rafah, sebagai langkah untuk mencegah bantuan kemanusiaan mencapai Jalur Gaza.