Hari ke 108 genosida Zionis di Gaza: 1000 masjid hancur dan 100 muballigh syahid

- 22 Januari 2024, 18:59 WIB
Tank Zionis di perbatasan Gaza
Tank Zionis di perbatasan Gaza /Amir Cohen/

WartaBulukumba.Com - "Tadi kami sedang main! Jangan bilang dia syahid!" Di tengah deru jet tempur Zionis yang mengoyak langit Gaza, terdengar kata-kata ini, sebuah kesaksian menyayat hati dari seorang anak lelaki yang begitu menyayangi adiknya.

Seorang anak di  Gaza meratapi adiknya, nyawa yang terenggut oleh bombardir penjajah 'Israel' yang tanpa henti.

Di sebuah Senin yang terbit dalam kelam debu perang seperti biasa, 22 Januari 2024, terdengar ucapan  memohon belas kasihan menggema ke langit, "Yaa Rabb, yaa Rabb... Dokter, bangunkan dia. Bangunkan anakku!"

Pemandangan memilukan itu terlihat dalam sebuah video lainnya yangberedar do meda sosial. Seorang ibu di Gaza membopong jasad anaknya sambil berurai air mata.

Baca Juga: Hari ke 100 perang di Gaza: Ini pesan Abu Ubaidah kepada 2 miliar Muslim sedunia

Zionis terus menyasar rumah ibadah dan warga sipil

Zionis 'Israel' telah menghancurkan 1000 masjid selama 108 hari agresinya di Gaza, dan membunuh sedikitnya 100 orang mubaligh.

Selama periode agresi yang sama, Zionis 'Israel' telah membunuh lebih dari 11 ribu anak Gaza. Ribuan kaum ibu juga menjadi korban.

Namun, dalam keputusasaan ini, ada pula cerita ketabahan. Allah yang Maha Berkehendak menetapkan kelahiran 20 ribu bayi selama masa yang sama.

Baca Juga: Update Timur Tengah membara: Gaza, Tepi Barat, Yaman dan Laut Merah

Pejuang Palestina tetap tak terkalahkan

Gerombolan serdadu Zionis, tank, dan gedung tempat mereka bersembunyi, semua berada dalam bidikan Al Qassam di pinggiran Kota Gaza pada front-front pertempuran di sepanjang hari Ahad.

Para pejuang dari Brigade Al Qassam juga memperlihatkan drone pengintai “Skylark” milik Zionis yang berhasil mereka kuasai di sebelah timur Jabaliya al Balad, di utara Gaza. Rekaman ini dibuat oleh para Mujahidin pada Rabu dan disiarkan pada Ahad.

Kehidupan di Gaza berlanjut meski dihiasi reruntuhan dan kesedihan. Setiap hari adalah perjuangan, tidak hanya untuk bertahan hidup, tapi juga untuk menjaga semangat kemanusiaan dan keadilan.

Baca Juga: Seorang jenderal Zionis menyarankan pemerintahan Netanyahu harus berhenti berbohong

Para ibu, bapak, dan anak-anak di Gaza mengukir kisah ketabahan dalam setiap butir debu dan puing yang berserakan.

Di tengah kehancuran, harapan masih tumbuh, lembut namun tak terkalahkan. Anak-anak yang bermain di antara reruntuhan, ibu-ibu yang mengajar di rumah-rumah yang tersisa, semua merupakan saksi atas kekuatan yang tak terukur. Di Gaza, setiap tangisan adalah doa, setiap senyum adalah perlawanan, dan setiap hari yang berlalu adalah bukti ketahanan yang tak terbendung.

Gaza, dengan semua luka dan keberaniannya, terus berbicara. Melalui setiap serpihan yang terangkat oleh angin, melalui setiap senyuman anak yang bertahan, Gaza menyuarakan cerita yang harus didengar oleh dunia. Cerita tentang kehilangan, tentang ketabahan, dan tentang harapan yang terus hidup, bahkan di saat-saat paling gelap.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x