AS dan Inggris mengebom ibukota Yaman: Perang Dunia Ketiga sudah dimulai dari Timur Tengah?

- 13 Januari 2024, 00:16 WIB
Serangan AS dan Inggris di Yaman
Serangan AS dan Inggris di Yaman /REUTERS

WartaBulukumba.Com - Laut Merah menyala! Sebuah kapal perang yang mengambang di lautan lepas menjadi saksi keputusan AS dan koalisinya. Pada Jumat, 12 Januari 2024, sebuah rudal bergerak dengan kecepatan dan presisi membelah langit, menyasar target Houthi di Yaman. Detik-detik tersebut menandai momen penting yang mencemaskan dalam ketegangan Timur Tengah. 

AS dan Inggris me-rudal dan mengebom ibukota Yaman, Sanaa, dengan dalih untuk menghukum Houthi atas blokade angkatan laut mereka terhadap 'Israel'. Peristiwa ini semakin menambah kecemasan global terhadap Perang Dunia Ketiga yang sejak jauh hari diprediksi berbagai pengamat, akan segera dimulai dari Timur Tengah.

Ini adalah eskalasi regional yang besar, terutama bagi Biden yang telah bersumpah untuk mengakhiri keterlibatan AS di Timur Tengah. 

Diwartakan RNN pada Jumat, serangan AS dan Inggris ke Yaman ini dilakukan dengan dukungan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda sebagai bagian dari koalisi yang dibentuk sebagai tanggapan atas operasi Angkatan Bersenjata Yaman yang bertujuan untuk menghentikan agresi penjajah 'Israel' di Gaza dan memungkinkan masuknya bantuan.

Baca Juga: Lagi baca Kitab Talmud sekumpulan tentara 'Israel' dalam tank mendapat 'paket' roket Al Yassin 105

Reaksi Internasional terhadap Serangan AS dan Inggris

Berikut adalah beberapa reaksi internasional terhadap eskalasi terbaru di kawasan tersebut, dikutip dari Al Jazeera pada Jumat, 12 Januari 2024. 

Berbagai negara dan kelompok telah mengeluarkan pernyataan yang mencerminkan pandangan dan kebijakan mereka terkait insiden tersebut. Dari penolakan keras oleh Houthi dan Iran, hingga dukungan dari NATO, Denmark, dan beberapa negara lain, respons yang ditunjukkan mencakup spektrum yang luas, termasuk kecaman, peringatan, dan dukungan terhadap tindakan tersebut.

Baca Juga: Pemimpin Hamas tegaskan bahwa Gaza tetap berdiri

Beberapa negara seperti Arab Saudi dan Spanyol menyerukan pengendalian diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut, sementara Turki dan Yordania mengecam serangan tersebut. Organisasi seperti Hizbullah dan Hamas juga mengecam serangan tersebut, dengan pandangan yang secara umum menentang AS dan sekutunya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x