WartaBulukumba.Com - Langit perang di Gaza seperti palet kelam, dan muram tergores bagi wajah Zionis teroris yang kalah. Hanya gencatan senjata yang bisa menyelamatkan pasukan Zionis teroris agar bisa meninggalkan Gaza! Ratusan serdadu yang tewas dan ratusan kendaraan tempur yang jadi bangkai rongsokan tak bisa dihilangkan begitu saja jejaknya oleh Zionis melalui pengeboman, seperti ditegaskan oleh Abu Ubaidah, dalam sebuah pernyataan pers Hamas pada hari Senin.
Jeda perang di Gaza berupa gencatan senjata selama 4 hari diberlakukan mulai Kamis, 23 November 2023, dimulai pukul 3 sore. Kendati begitu, pasukan IDF Zionis teroris masih saja melakukan pengeboman tiada henti kepada warga sipil Palestina di Gaza.
Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas spontan menjawab kekejaman Zionis teroris dengan serangan mortarnya dengan mengirimkan mortar kaliber berat untuk menghancurkan konsentrasi musuh di area-area yang mereka duduki.
Pasukan IDF Zionis teroris menembak ruang kosong
Cara menipu untuk mundur dari Gaza
Tahanan pendudukan tidak akan pernah pergi tanpa kesepakatan pertukaran. Pemimpin penjajah 'Israel' mengumumkan dan mengonfirmasi akan membebaskan tahanan dengan paksa melalui invasi darat, bantuan kemanusiaan tidak akan mencapai utara Gaza, bahan bakar tidak akan mencapai utara Gaza, tidak akan membiarkan tahanan dengan darah di tangan mereka pergi, tidak akan menerima gencatan senjata, bahkan satu jam pun, dan mengumumkan rencananya untuk gencatan senjata taktis.
Semua hal yang disebutkan di atas runtuh hari ini setelah menyerah pada tuntutan perlawanan dan kembali ke awal, terutama ketika menyadari bahwa tidak dapat mencapai apa pun, bahwa mengalami kerugian besar tanpa kemajuan, bahwa ekonominya tidak akan bertahan banyak, dan bahwa rakyat Gaza tidak dapat merusak keteguhan mereka.
"Saya berikan beberapa pendapat mereka tentang berita terkait kesepakatan pertukaran tahanan. Saya juga menambahkan poin penting bahwa kepemimpinan pendudukan mengkonfirmasi tidak akan menerima pembebasan sebagian dari anak-anak dan perempuan dan membiarkan sebagian lagi, dan sulit memilih siapa yang akan kembali dan siapa yang akan tinggal," urai sumber anonim tersebut.