Simbol semangka Palestina sudah digunakan sejak tahun 1967 setelah Perang Enam Hari

- 3 November 2023, 00:40 WIB
Ilustrasi semangka - Simbol semangka Palestina sudah digunakan sejak tahun 1967
Ilustrasi semangka - Simbol semangka Palestina sudah digunakan sejak tahun 1967 / /Unsplash/Edceee

WartaBulukumba.Com - Di hari-hari ini ketika Gaza didera serangan brutal Zionis, simbol semangka Palestina kembali memenuhi banyak linimasa di berbagai platform media sosial.  Benarkah Zionis 'Israel' begitu takut terhadap semangka Palestina?

Kita bisa memahami analoginya saat kita di Indonesia mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan di mana kolonial Belanda sangat alergi terhadap bendera Merah Putih. Ya, semangka Palestina karena buah semangka di mana pun niscaya mengandung tiga warna bendera Palestina yaitu merah, hijau dan hitam.

Ini lebih dari sekadar buah yang menyegarkan. Buah semangka telah menjadi alat kuat bagi para aktivis Palestina. Ada sejarah di balik simbol unik ini.

Baca Juga: Setelah Hizbullah di Lebanon, giliran Houthi Yaman ikut serang Zionis dengan drone

Budaya Kuliner Palestina

Mengutip penjelasan di situs Bonappetit, dalam budaya Levantin, semangka menjadi bagian penting dalam berbagai resep. Variasi salad semangka sangat populer, dari Mesir hingga Yunani, dan tentu saja, Palestina. Kuliner Palestina mencakup hidangan lezat seperti salad semangka dingin dan Halloumi, perpaduan rasa dan tekstur yang nikmat.

Salah satu hidangan terkenal di Gaza Selatan disebut "fatet ajer" atau "qursa" dan menggabungkan semangka muda, terong, paprika, dan tomat, yang dipanggang dan disangrai, lalu disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun—sebuah cita rasa kaya dari budaya Palestina.

Sejatinya, semangka bukanlah satu-satunya buah yang terkait dengan budaya Palestina. Pohon zaitun dan minyak zaitun juga memiliki sejarah panjang dalam budaya Palestina.

Baca Juga: Hamas kembali permalukan Zionis dengan mengungkap hasil pertempuran terbaru secara detil

Banyak kebun zaitun di wilayah tersebut telah berdiri selama berabad-abad, dihuni oleh pohon-pohon yang lebih tua dari pembagian wilayah Zionis 'Israel' dan Palestina pada tahun 1948. Para petani Palestina telah menuduh pemukim Israel di Tepi Barat menghancurkan pohon-pohon zaitun di tanah leluhur mereka; dewan pemukim Israel di Tepi Barat menyebut tuduhan ini "diragukan."

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah