Setahun pasca kematian Mahsa Amini: Kian banyak perempuan Iran berani membangkang soal hijab

- 16 September 2023, 11:10 WIB
Setahun pasca kematian Mahsa Amini: Banyak perempuan Iran menolak pakai hijab
Setahun pasca kematian Mahsa Amini: Banyak perempuan Iran menolak pakai hijab /Reuters

Dia adalah segelintir dari sekian banyak perempuan yang kini menolak mengenakan jilbab di depan umum.

“Meskipun saya merasa takut setiap kali melewati polisi moral, saya tetap menegakkan kepala dan berpura-pura tidak melihat mereka,” katanya.

Dukungan untuk Perempuan Iran?

Laporan USA Today pada Jumat, Empat negara mengumumkan sanksi terhadap pejabat Iran pada hari Jumat untuk memperingati ulang tahun kematian Mahsa Amini, seorang wanita Iran yang meninggal dalam tahanan polisi setelah diduga melanggar kode berpakaian ketat Republik Islam untuk wanita.

Baca Juga: Misteri hilangnya MH370: Masuk dimensi lain, keterlibatan UFO atau diculik jin?

Seorang wanita mengangkat spanduk bertuliskan Mahsa Amini, selama protes setelah pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Wales dan Iran di Stadion Ahmad Bin Ali Al Rayyan, Qatar, Jumat, 25 November 2022.

Kementerian Luar Negeri Inggris, yang pertama kali mengumumkan tindakan pembalasan baru ini, mengatakan sanksi tersebut "berfokus pada pembuat keputusan senior Iran yang bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan undang-undang pemakaian hijab wajib Iran." AS, Kanada, dan Australia bermitra dengan Inggris dalam sanksi baru ini.

Inggris mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi terhadap empat orang Iran: Mohammad Mehdi Esmaili, menteri kebudayaan dan bimbingan Islam; Mohammad Hashemi, wakil menteri kebudayaan dan bimbingan Islam; Alireza Zakani, walikota Tehran; dan Saeed Montazer Al-Mahdi, juru bicara polisi Iran.

AS mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi terhadap 29 individu dan entitas di Iran, termasuk anggota Garda Revolusi Islam Iran, kepala Organisasi Penjara Iran, dan tiga media berbasis negara. Mereka juga mengumumkan pembatasan visa terhadap 13 pejabat Iran.

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi ini menunjukkan dukungan penting bagi wanita Iran dan perlunya menyoroti penindasan Iran. "Sanksi hari ini terhadap mereka yang bertanggung jawab atas undang-undang represif Iran mengirim pesan jelas bahwa Inggris dan mitra-mitra kami akan terus mendukung wanita Iran dan menyuarakan penindasan yang diberikannya kepada rakyatnya sendiri," katanya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x