WartaBulukumba - Di sela gurun pasir yang tampak seolah tak berujung, Jabal Nur menjulang gagah. Cahaya terpantul di puncaknya, memancarkan pesona magis. Kota Mekkah memeluknya dengan penuh kehormatan. Anies Baswedan tiba di tempat ini dan bertemu banyak jamaah haji asal Indonesia.
Di kaki gunung yang tinggi itu, tersembunyi sebuah goa kecil, Gua Hira, dengan ukuran yang tak lebih dari 1,75 hasta, saksi bisu dari peristiwa dahsyat yang mengubah dunia. Di dalamnya, ketenangan dan kesunyian mengisi setiap sudut.
"Alhamdulillah, kami sampai di puncak Jabal Nur. Napak tilas perjalanan menuju Gua Hira, tempat Rasulullah menerima wahyu yang pertama. Sepanjang jalan menuju puncak banyak jumpa jamaah haji dari Indonesia, Insya Allah perjalanan ini bisa memberikan hikmah bagi semua," tulis Anies Baswedan melalui akun Twitter-nya @aniesbaswedan seperti dikutip WartaBulukumba.com pada Senin, 3 Juli 2023.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina: Perbatasan baru NATO di Utara untuk menahan laju Moskow
Alhamdulillah, kami sampai di puncak Jabal Nur. Napak tilas perjalanan menuju Gua Hira, tempat Rasulullah menerima wahyu yang pertama. Sepanjang jalan menuju puncak banyak jumpa jamaah haji dari Indonesia, Insya Allah perjalanan ini bisa memberikan hikmah bagi semua. pic.twitter.com/l4AEHAzEZu— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) July 3, 2023
Anies Rasyid Baswedan menggambarkan perjalanan spiritual yang menakjubkan.
Sepanjang perjalanan, secara implisit Anies Baswedan bertemu dengan berbagai keajaiban. Dalam setiap lekuk, ia bertemu dengan jamaah haji dari Indonesia, mewakili keragaman dan semangat religiusitas bangsa.
Anies Baswedan mengabarkan keberhasilannya mencapai puncak Jabal Nur
Seperti langkah Rasulullah SAW di masa lalu, perjalanan menuju Gua Hira, tempat wahyu pertama diturunkan, menjadi titik bagi Anies Baswedan untuk menemui sisi ketuhanan yang mendalam.