Network
WartaBulukumba - Langit hitam oleh asap tebal membubung tinggi. Guncangan dan ledakan menghiasi sejumlah titik strategis. Sudan bergolak! Sebuah kudeta menghunjam negeri itu.
Pasukan militer Sudan menunjukkan keunggulan pada hari Ahad dalam pertempuran berdarah dengan pasukan paramiliter saingan, setelah menyerang dan menghancurkan pangkalan lawan dengan serangan udara.
Dilaporkan sebanyak 59 warga sipil tewas, termasuk tiga pekerja PBB dalam serangan udara tersebut.
Baca Juga: Wali Kota di Australia geram gegara ChatGPT sebut dirinya terlibat skandal suap pejabat Indonesia
Dilansir dari Reuters paad Ahad, 16 April 2023, pertempuran meletus terjadi setelah pertikaian antara pasukan militer yang setia kepada Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo pada hari Sabtu.
Ketegangan antara keduanya dimulai setelah ketidaksepakatan atas integrasi RSF ke dalam militer sebagai bagian dari transisi menuju pemerintahan sipil. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, China, Rusia, Mesir, Arab Saudi, Dewan Keamanan PBB, Uni Eropa, dan Uni Afrika, telah meminta agar pertikaian ini dihentikan secepat mungkin untuk mencegah penyebaran ketidakstabilan di wilayah yang lebih luas.
Negara-negara tetangga dan badan regional telah meningkatkan upaya untuk mengakhiri kekerasan ini, termasuk dengan menawarkan mediasi antara kedua pihak yang bertikai.
