Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir

- 21 Februari 2023, 13:23 WIB
Ilustrasi radiasi nuklir
Ilustrasi radiasi nuklir /Pixabay/ELG21

WartaBulukumba - Bencana bisa jauh lebih buruk dibandingkan ekspektasi yang dinagun  dalam strategi perang. Salah satunya adalah uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara.

Hal itu dilontarkan oleh sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Seoul dalam sebuah laporan pada hari Selasa.

Dilansir dari Reuters pada Selasa, 21 Februari 2023, kelompok itu mengatakan, puluhan ribu warga Korea Utara dan orang-orang di Korea Selatan, Jepang dan China dapat terpapar bahan radioaktif yang menyebar melalui air tanah dari tempat uji coba nuklir bawah tanah.

Baca Juga: Ngeri! Korea Utara peringatkan AS, Pasifik bakal menjadi 'jarak tembak' rudal balistik ICBM

Korea Utara diam-diam melakukan enam uji coba senjata nuklir di situs Punggye-ri di pegunungan Provinsi Hamgyong Utara antara tahun 2006 dan 2017, menurut pemerintah AS dan Korea Selatan.

Studi oleh Kelompok Kerja Keadilan Transisi mengatakan bahan radioaktif dapat menyebar ke delapan kota dan kabupaten di dekat lokasi, di mana lebih dari 1 juta warga Korea Utara tinggal, dan di mana air tanah digunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk untuk minum.

Dikatakan juga bahwa negara tetangga Korea Selatan, China dan Jepang mungkin berada dalam risiko sebagian karena produk pertanian dan perikanan yang diselundupkan dari Korea Utara.

Baca Juga: Masih banyak belum ditemukan di balik reruntuhan saat korban tewas akibat gempa Turki-Suriah lewati 45 ribu

 

Kelompok tersebut, yang dibentuk pada tahun 2014, bekerja dengan ahli nuklir dan medis serta para pembelot dan menggunakan intelijen sumber terbuka serta laporan pemerintah dan PBB yang tersedia untuk umum untuk penelitian tersebut, yang didukung oleh National Endowment for Democracy, sebuah perusahaan nirlaba yang didanai oleh A.S. Kongres.

"Laporan ini penting untuk menunjukkan bahwa uji coba nuklir Korea Utara dapat mengancam hak hidup dan kesehatan tidak hanya rakyat Korea Utara, tetapi juga orang-orang di Korea Selatan dan negara-negara tetangga lainnya," kata Hubert Young-hwan Lee, perwakilan kelompok itu.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah