Network
WartaBulukumba - Donbas tetap menyala. Pasukan Ukraina lebih memilih mengesampingkan gencatan senjata saat pertempuran kian berkecamuk di wilayah tersebut.
Bagi Ukraina saat ini tak ada konsesi ke Moskow. Sementara itu Rusia kian mengingkatkan serangan di wilayah Donbas timur.
Setelah mengakhiri perlawanan selama beberapa pekan oleh pejuang Ukraina terakhir di kota tenggara strategis Mariupol, Rusia melancarkan serangan besar-besaran di Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas.
Baca Juga: Ratusan pejuang Ukraina di Mariupol belum diketahui nasibnya
Separatis yang didukung Rusia telah menguasai petak-petak wilayah di Luhansk dan provinsi tetangga Donetsk sebelum invasi 24 Februari, tetapi Moskow ingin merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di Donbas.
"Situasi di Donbas sangat sulit," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato malamnya, dilansir dari Reuters pada Ahad, 22 Mei 2022.
Tentara Rusia berusaha menyerang kota Sloviansk dan Sievierodonetsk, tetapi pasukan Ukraina menahan kemajuan mereka, katanya.
Baca Juga: 250 pejuang Ukraina menyerah pada pasukan Rusia
Penasihat Zelenskiy Mykhailo Podolyak mengesampingkan persetujuan gencatan senjata dan mengatakan Kyiv tidak akan menerima kesepakatan apa pun dengan Moskow yang melibatkan penyerahan wilayah.
