Dampak sanksi Barat, transaksi ATM milik turis Rusia di Indonesia terblokir

- 11 Maret 2022, 07:00 WIB
Dampak sanksi Barat, turis Rusia di Indonesia tidak bisa menarik uang ATM
Dampak sanksi Barat, turis Rusia di Indonesia tidak bisa menarik uang ATM /Reuters

WartaBulukumba - Saat tidak ada uang tunai keluar dari sana untuk membayar makanan, turis Rusia itu jelas kaget dan termangu. 

Namanya Konstantin Ivanov. Dia mencoba menarik uang tunai dari rekening bank rumahnya melalui ATM di pulau Bali namun ternyata transaksi diblokir.

Yang dialami Ivanov hanya bagian kecil dari ekses sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap bank-bank Rusia akibat serangan militer ke Ukraina.

Baca Juga: Inggris akan memaksa Big Tech untuk memerangi penipuan online

Sebuah serangan yang benar-benar kini berdampak pada warganya di luar negeri, yang dibiarkan berebut mencari uang tunai atau beralih ke transaksi kripto untuk bertahan hidup.

Sistem pembayaran internasional SWIFT telah melakukan 'talak' terhadap beberapa bank Rusia dari jaringannya. 

Sementara Visa dan Mastercard juga telah memblokir penggunaan di luar negeri atas kartu mereka yang dikeluarkan oleh bank Rusia mulai 9 Maret.

Baca Juga: Pembicaraan nuklir Iran tersandung tuntutan Rusia yang belum selesai

"Ini telah menciptakan masalah besar bagi kami. Kami benar-benar kehilangan keuangan kami - sepertinya mereka telah benar-benar dibekukan dan kami tidak dapat menggunakannya sama sekali di sini," kata Ivanov, 27, dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Jumat, 11 Maret 2022.

Ivanov bahkan menambahkan bahwa dirinya kemungkinan harus mencari peluang mencari pekerjaan di Indonesia.

Bali adalah tujuan liburan populer dengan turis Rusia, yang berbondong-bondong ke pulau itu oleh puluhan ribu sebelum pandemi dan termasuk yang pertama kembali ketika perbatasan dibuka kembali sebagian tahun lalu.

Baca Juga: Barat hadapi 'simalakama', jika kirim jet tempur bantu Ukraina maka perang Rusia versus NATO

Sekitar 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia pada Januari 2022, menurut data dari biro statistik.

Sementara itu lebih dari 7.000 orang Rusia terdampar di Thailand, tujuan pantai populer lainnya karena pembatalan penerbangan, mata uang rubel jatuh bebas, dan masalah pembayaran.

Rifki Saldi Yanto, manajer sebuah kafe lokal, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan Rusia dalam beberapa hari terakhir dan banyak sekarang membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Kedutaan Rusia di Jakarta mengatakan ada "dukungan dari pemerintah secara langsung".***

 

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah