Pembicaraan nuklir Iran tersandung tuntutan Rusia yang belum selesai

- 10 Maret 2022, 12:00 WIB
Iran's chief nuclear negotiator Ali Bagheri Kani arrives at Palais Coburg where closed-door nuclear talks with Iran take place in Vienna, Austria, February 28, 2022.
Iran's chief nuclear negotiator Ali Bagheri Kani arrives at Palais Coburg where closed-door nuclear talks with Iran take place in Vienna, Austria, February 28, 2022. /REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo

WartaBulukumba - Iran belum 'selesai' soal pembicaraan nuklir dan kini Teheran harus 'memperpanjang' negosiasi.

Pihak-pihak yang mencoba untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran bergegas pada hari Rabu untuk menyelesaikan tuntutan Rusia pada menit-menit terakhir yang mengancam untuk menggagalkan negosiasi, kata para diplomat.

Sementara itu Amerika Serikat tampaknya tidak mau terlibat dengan Rusia mengenai masalah tersebut.

Baca Juga: Rusia mengumumkan gencatan senjata untuk beri kesempatan warga sipil Ukraina mengungsi

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Kamis, 10 Maret 2022, kekuatan Barat pada hari Selasa memperingatkan Rusia agar tidak merusak kesepakatan yang hampir selesai untuk membawa Amerika Serikat dan Iran kembali mematuhi perjanjian nuklir 2015.

Perunding top Iran, Ali Bagheri Kanikembali ke Wina pada hari Rabu dari konsultasi di Teheran.

Pembicaraan sebelas bulan untuk memulihkan kesepakatan yang mencabut sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya telah mencapai tahap akhir dengan beberapa diplomat mengatakan kesepakatan nuklir sekarang telah disetujui secara luas.

Baca Juga: WHO: Rusia melakukan serangan terhadap rumah sakit dan ambulans di Ukraina

Tetapi ketika masalah terakhir sedang diselesaikan, Rusia menghadirkan hambatan baru dengan menuntut jaminan tertulis dari Amerika Serikat bahwa sanksi Barat yang menargetkan Moskow atas invasinya ke Ukraina tidak akan mempengaruhi perdagangannya dengan Iran.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah