Barat hadapi 'simalakama', jika kirim jet tempur bantu Ukraina maka perang Rusia versus NATO

- 10 Maret 2022, 11:00 WIB
Sebuah pesawat tempur MIG-29 Angkatan Udara Polandia berpartisipasi selama patroli misi kepolisian udara NATO di atas Baltik dari pangkalan udara Zokniai dekat Siauliai 10 Februari 2015.
Sebuah pesawat tempur MIG-29 Angkatan Udara Polandia berpartisipasi selama patroli misi kepolisian udara NATO di atas Baltik dari pangkalan udara Zokniai dekat Siauliai 10 Februari 2015. /REUTERS/Ints Kalnins

WartaBulukumba - Sedang dalam gencatan senjata, namun setidaknya 'operasi militer' Rusia di Ukraina masih berlanjut.

Bantuan senjata dan pasukan sedang diharapkan Ukraina. Melalui Presiden Zelenskiy, Ukraina jelas menunggu NATO.

Namun Washington menolak proposal Warsawa untuk mengirim jet tempur MiG 29 Polandia ke Ukraina melalui pangkalan militer AS di Jerman.

Baca Juga: Kremlin: Perang ekonomi yang dilakukan AS akibatkan turbulensi pasar global

Padahal Barat mencari cara untuk membantu Kyiv melawan invasi Rusia. Di satu sisi Barat pun khawatir tersedot ke dalam perang dengan Moskow yang bersenjata nuklir.

Berikut pertimbangan sekutu NATO dalam menyediakan jet tempur ke Ukraina, yang diserang dari udara, laut dan darat pada 24 Februari.

Moskow telah menargetkan kota-kota Ukraina, mengirim sekitar 2 juta warga sipil melarikan diri dan memicu lebih banyak sanksi Uni Eropa terhadap bank dan perdagangan Rusia, serta memasukkan daftar hitam pejabat dan oligarki.

Baca Juga: Rusia mengumumkan gencatan senjata untuk beri kesempatan warga sipil Ukraina mengungsi

Ke-30 negara NATO terikat secara hukum untuk saling melindungi jika ada yang diserang. Tetapi sekutu waspada terhadap ancaman nuklir Putin dan telah menolak seruan Ukraina untuk membentuk zona larangan terbang guna membantu melindunginya dari rudal dan pesawat tempur Rusia.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x