Ketidaksetaraan ekonomi picu Afrika Selatan dilanda kerusuhan dan penjarahan, 72 tewas

- 14 Juli 2021, 12:19 WIB
Pabrik-pabrik terbakar saat protes terus berlanjut menyusul hukuman penjara bagi mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma di Pietermaritzburg, Afrika Selatan, Senin (12/7/2021).
Pabrik-pabrik terbakar saat protes terus berlanjut menyusul hukuman penjara bagi mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma di Pietermaritzburg, Afrika Selatan, Senin (12/7/2021). /ANTARA FOTO/REUTERS/Rogan Ward/wsj.

WartaBulukumba - Afrika Selatan dilanda kerusuhan dan penjarahan, api dan asap mengepul diselingi bunyi tembakan.

Sedikitnya 72 orang tewas dan diduga kian bertambah dalam letupan kemarahan para pengunjuk rasa.

"Jumlah orang yang kehilangan nyawa sejak awal protes ini, telah meningkat menjadi 72 orang," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Rabu  14 Juli 2021.

Baca Juga: Hibernian vs Arsenal, Mikel Arteta: Gol kedua jelas offside

Pemantik Afrika Selatan dilanda kerusuhan adalah  titik nadir kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi.

Situasi itu memuncak menjelma kerusuhan terburuk di negara itu dalam beberapa tahun

Dikutip WartaBulukumba.Com dari Al Jazeera, Rabu 14 Juli 2021, Perdana Menteri Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, Sihle Zikalala, kepada pers mengatakan pada Selasa pagi bahwa banyak dari kematian terjadi dalam kekacauan saat sejumlah orang menjarah makanan, peralatan listrik, minuman keras serta pakaian dari pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Melly Goeslaw bantu masyarakat yang isoman dengan gencarkan layanan telemedicine gratis

"Kejadian kemarin membawa banyak kesedihan. Jumlah orang yang meninggal di KwaZulu-Natal saja mencapai 26 orang. Banyak dari mereka meninggal karena terinjak-injak saat orang menjarah barang-barang," beber Zikalala.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x