Tambang Mojiang China dan perannya dalam asal usul Covid-19

- 9 Juni 2021, 20:37 WIB
Ilustrasi tambang batubara.
Ilustrasi tambang batubara. /Pixabay/Анатолий Стафичук

WartaBulukumba - Enam pekerja di sebuah tambang di provinsi Yunnan, berusia 30 hingga 63 tahun, sedang membersihkan lapisan tembaga dari kotoran kelelawar pada April 2012.

Beberapa pekan berlalu, enam pekerja tersebut didera batuk terus-menerus, demam, nyeri kepala dan dada, serta kesulitan bernapas. Tiga orang akhirnya meninggal.

Mereka dirawat di rumah sakit di ibukota provinsi Kunming.

Baca Juga: Apa kabar bioskop Tanah Air di masa pandemi?

Dilansir WartaBulukumba.Com dari Reuters, Rabu 9 Juni 2021, pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci telah mendesak China untuk merilis informasi tentang enam pekerja tersebut.

Enam pekerja tersebut kini dipandang sebagai bagian penting dari upaya untuk menemukan asal usul Covid-19.

Tambang Mojiang terletak di barat daya China, sekitar 1.500 kilometer dari Wuhan, tempat Covid-19 pertama kali diidentifikasi.

Baca Juga: Keren! Maudy Ayunda sudah lulus magister dalam dua jurusan di Stanford University

Meskipun rincian biografi lengkap dari enam pekerja belum dirilis, nama keluarga, usia, dan catatan medis mereka diterbitkan dalam tesis 2013 yang ditulis oleh seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Kedokteran Kunming bernama Li Xu.

Studi Li, masih tersedia di arsip makalah ilmiah China di cnki.net, memeriksa gejala setiap pasien dan menyimpulkan bahwa mereka adalah korban virus corona "mirip SARS" yang tertular dari kelelawar tapal kuda.

Para ilmuwan yang kembali ke tambang pada akhir 2012 menemukan sampel patogen yang kemudian dikenal sebagai "virus Mojiang", ditemukan pada tikus dan tidak terkait dengan SARS-CoV-2.

Baca Juga: Dego-Dego Na Bira, lokasi camping para pemburu sunrise

Penelitian selanjutnya tidak dapat memastikan apakah itu menyebabkan penyakit para penambang.

Menurut Shi Zhengli dari Institut Virologi Wuhan, peneliti virus corona kelelawar top China, gejala seperti pneumonia pekerja disebabkan oleh infeksi jamur.

Shi dan timnya juga mengatakan dalam penelitian yang diterbitkan November lalu bahwa mereka telah menguji ulang 13 sampel serum dari empat pasien dan tidak menemukan tanda-tanda mereka terinfeksi SARS-CoV-2.

Sejak pertengahan tahun lalu, tesis pascasarjana Li telah beredar secara online sebagai bukti bahwa virus corona yang sangat mirip dengan SARS-CoV-2 dapat menginfeksi manusia pada awal 2012.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah