Banyak bangunan bersejarah hancur dalam gempa bumi Maroko: Korban tewas 2.012 orang, 2.059 orang terluka

10 September 2023, 14:28 WIB
Puing-puing setelah gempa Maroko /Reuters

Wartabulukumba.Com - Beberapa rumah roboh di kota tua yang padat penduduk, Marrakesh. Dikitari sedih dan wajah gundah, sejumlah warga Maroko menggunakan tangannya untuk membersihkan puing-puing sambil menunggu alat berat. 

Warga ibu kota Rabat, sekitar 350 km utara Ighil, dan kota pesisir Imsouane yang berjarak sekitar 180 km ke arah barat, juga meninggalkan rumah mereka karena takut terjadinya gempa bumi susulan yang lebih kuat. Di Casablanca, sekitar 250 km utara Ighil, orang-orang yang bermalam di jalanan pun terlalu takut untuk kembali ke rumahnya. 

Tayangan televisi pemerintah dari daerah Moulay Ibrahim sekitar 40 km arah selatan Marrakesh menunjukkan puluhan rumah runtuh di kaki sebuah gunung, dan penduduk menggali kuburan disaksikan sekelompok perempuan yang berdiri di jalan. Montasir Itri, warga Desa Asni yang berada dekat pusat gempa, mengungkapkan sebagian besar rumah di sana rusak.

"Tetangga kami terjebak di bawah reruntuhan dan orang-orang bekerja keras menyelamatkan mereka dengan menggunakan sarana yang tersedia di desa," kata dia.

Baca Juga: Gempa mengguncang Acapulco di Meksiko

Guncangan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,8 menimpa Maroko pada Jumat, 8 September 2023. Dikabarkan korban meninggal dunia hingga menembus 2.012 orang dan 2.059 orang terluka. 

Rekaman kamera amatir di Marrakesh menunjukkan saat bumi mulai berguncang, ketika orang-orang tiba-tiba melihat ke sekeliling dan melompat, dan yang lain berlari mencari perlindungan ke dalam sebuah gang dan kemudian berhamburan begitu debu dan puing-puing berjatuhan di sekitar mereka.

Umat Islam Indonesia turut berduka

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka mendalam atas musihah yang melanda Maroko.

Baca Juga: Gempa Jepang membawa kembali kenangan Tsunami dahsyat 2011

“Untuk semua korban yang wafat dalam musibah gempa besar ini, kami sampaikan 'Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahummagh firlahum warhamhum wa afihim wa'fu anhum,” ungkap Ketua MUI Bidang Hubungan luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, dikutip dari laman Suara Muhammadiyah pada Sabtu, 10 September 2023.

“Bagi saudara saudara kita yang sedang dirawat semoga segera sembuh. Dan bagi saudara saudara kita lainnya yang masih dalam pencarian, semoga Selamat Dan sehat. Tim penyelamatan Dan evakuasi juga diberi kemudahan oleh Allah. Amin,” tambahnya.

Kepada Raja dan seluruh rakyat dan bangsa Maroko serta keluarga yang ditinggalkan akibat musibah ini dengan segala hormat MUI ikut prihatin semoga senantiasa bersabar, tawakal atas Takdir Allah ini. Semoga Allah juga memberikan jalan kemudahan untuk recovery, menata kembali dan membangun Maroko dengan baik menjadi bangsa besar dan kokoh.

Baca Juga: Korban tewas gempa Turki-Suriah melebihi 50.000 jiwa

Banyak bangunan bersejarah hancur

Gempa yang mengguncang pegunungan High Atlas di Maroko pada Jumat malam tersebut meluluhlantakkan berbagai bangunan bersejarah di Marrakesh yang menjadi kota terdekat kepada pusat gempa, sementara sebagian besar korban jiwa berada di daerah-daerah pegunungan di bagian selatan Maroko.

Dikutip dari Antara pada Sabtu, menurut Survei Geologi AS gempa bumi Maroko berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa sekitar 72 km arah barat daya Marrakesh.

Di desa Amizmiz dekat pusat gempa, petugas penyelamat menggali puing-puing bangunan dengan tangan kosong. Bebatuan yang ambrol memenuhi jalan-jalan sempit. Di luar sebuah rumah sakit, sekitar 10 jenazah tergeletak dalam selimut sementara kerabat yang berduka berdiri di dekatnya.

Baca Juga: Masih banyak belum ditemukan di balik reruntuhan saat korban tewas akibat gempa Turki-Suriah lewati 45 ribu

"Saat saya merasakan bumi berguncang di bawah kaki saya dan rumah miring, saya bergegas mengeluarkan anak-anak saya. Namun tetangga saya tidak bisa," kata Mohamed Azaw.

Tim penyelamat berdiri di atas lantai satu bangunan di Amizmiz, dengan potongan karpet dan furnitur terkuak dari puing-puing. Antrian panjang terbentuk di luar satu-satunya toko yang buka ketika orang-orang berburu perbekalan.

Menjelaskan betapa berat tugas dihadapi tim penyelamat, batu-batu besar yang berjatuhan menghalangi jalan dari Amizmiz ke desa terdekat.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 23.00 waktu setempat (05.00 pagi WIB), melanda wilayah pegunungan High Atlas. Getaran terasa hingga Huelva dan Jaen di Andalusia di Spanyol selatan.

Di Marrakesh, di mana 13 orang dipastikan tewas, warga bermalam di alam terbuka karena takut pulang. Di jantung kota tua itu yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah menara masjid di Lapangan Jemaa al-Fna ikut ambruk. Orang-orang mengungsi ke Marrakesh dari daerah-daerah sekitarnya demi mencari perawatan.

Di Marrakesh, di mana puing-puing memenuhi jalan-jalan, penduduk mengisahkan pemandangan yang menyedihkan ketika orang-orang melarikan diri demi menyelamatkan diri.

“Saya masih tak bisa tidur di dalam rumah karena guncangan dan juga karena kota tua terdiri dari rumah-rumah tua," kata Jaouhari Mohamed, seorang warga kota tua itu.

Turki, tempat terjadinya gempa bumi dahsyat pada Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang, menyatakan siap memberikan dukungan.

Aljazair, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko pada 2021 karena status politik Sahara Barat, menyatakan akan membuka wilayah udara demi penerbangan kemanusiaan dan medis ke Maroko.

"Gempa bumi dangkal biasanya lebih merusak," kata Mohammad Kashani, Profesor Rekayasa Struktural dan Gempa Bumi pada Universitas Southampton.

Ia membandingkan kejadian setelahnya dengan citra dari Turki pada Februari: "Daerah ini penuh dengan bangunan tua dan bersejarah, yang sebagian besar terbuat dari batu. Struktur beton bertulang yang runtuh yang saya lihat... mungkin sudah tua atau di bawah standar."***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler