Ilmuwan hipersonik Rusia dituduh membongkar rahasia negara ke China

24 Mei 2023, 18:09 WIB
Ilustrasi bendera Rusia - Ilmuwan hipersonik Rusia dituduh membongkar rahasia negara ke China /Maxim Shemetov/Reuters

WartaBulukumba - Sebuah rahasia negara yang gelap. Cerita terlarang yang menyeberangi perbatasan dan menemukan telinga asing. Rahasia itu mulai bergerak di jantung negara lain, menggoyahkan Rusia!

Seorang ilmuwan Rusia telah dituduh mengkhianati rahasia negara ke China.

Penangkapan ilmuwan Rusia tersebut merupakan pertanda bahwa pertarungan untuk supremasi teknologi baru saja dimulai. Rusia dan China terkunci dalam perlombaan untuk mengembangkan senjata dan teknologi baru, dan taruhannya tinggi. Negara yang muncul sebagai pemenang akan memiliki keuntungan yang signifikan di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Layanan AI terutama ChatGPT semakin pintar dan kuat! Uni Eropa kian cemas terhadap risiko konten berbahaya

Ilmuwan itu disebut-sebut telah menyampaikan informasi tentang pengembangan senjata hipersonik kepada pemerintah China.

Tuduhan tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan melalui komunitas ilmiah Rusia. Senjata hipersonik adalah prioritas utama militer Rusia, dan hilangnya informasi ini dapat menimbulkan konsekuensi serius.

Direktur sebuah lembaga sains top Rusia, ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan bersama dengan dua pakar teknologi rudal hipersonik lainnya, dituduh mengkhianati rahasia ke China, kata dua orang yang mengetahui kasus tersebut, dilansir dari Reuters pada Rabu, 24 Mei 2023.

Baca Juga: Iran gantung mati tiga orang tersangka narkoba di tengah kritik

Alexander Shiplyuk, kepala Siberia's Khristianovich Institute of Theoretical and Applied Mechanics (ITAM), diduga menyerahkan materi rahasia pada konferensi ilmiah di China pada 2017, kata sumber tersebut.

Pria berusia 56 tahun itu mempertahankan ketidakbersalahannya dan menegaskan bahwa informasi yang dipermasalahkan tidak diklasifikasikan dan tersedia secara online secara bebas, menurut orang-orang, yang dipilih Reuters untuk tidak diidentifikasi untuk menjaga keamanan mereka.

"Dia yakin dengan fakta bahwa informasi itu bukan rahasia, dan dia tidak bersalah," kata salah satu orang saksi kepada Reuters.

Baca Juga: Perekonomian Turki dipertaruhkan pasca Pemilu putaran kedua

Koneksi China akan menjadikan Shiplyuk yang terbaru dari serangkaian ilmuwan Rusia yang telah ditangkap dalam beberapa tahun terakhir karena diduga mengkhianati rahasia ke Beijing.

Ilmuwan tersebut dikatakan telah melakukan kontak dengan pejabat intelijen China selama beberapa tahun. Dia diyakini telah memberi mereka informasi terperinci tentang desain dan pengembangan rudal hipersonik.

Pemerintah Rusia belum mengomentari tuduhan tersebut, tetapi jelas bahwa mereka menangani masalah ini dengan sangat serius. 

Baca Juga: Zelenskyy mencari dukungan militer dari pemimpin G7

Jika terbukti, dia bisa menghadapi hukuman penjara yang panjang. Kasus ini mengingatkan meningkatnya ancaman spionase China. China semakin agresif dalam usahanya untuk memperoleh teknologi sensitif dari negara lain.

Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan lembaga penelitian Rusia. China secara aktif berusaha memperoleh informasi sensitif dari Rusia, dan kemungkinan besar negara lain melakukan hal yang sama.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler