Mengungkap peran Ferdy Sambo dalam film dokumenter kasus kopi sianida Jessica Wongso di Netflix

5 Oktober 2023, 18:24 WIB
Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. / Netflix

WartaBulukumba.Com - Pada Ahad yang mendung, 7 Februari 2016 silam, sebuah rekonstruksi dramatis dari tragedi maut yang menimpa Mirna Salihin digelar. Polisi dan jaksa penuntut pun berusaha dengan gigih untuk mengurai benang kusut yang menyelimuti kematian Mirna. Namun, pada satu titik, rekonstruksi ini menjadi pertarungan antara dua versi kisah yang bertentangan.

Sambil mengenakan baju tahanan berwarna oranye yang kontras dengan kulitnya yang halus, Jessica Wongso memasuki ruang rekonstruksi. Dalam suasana yang tertutup rapat, dia memulai adegan demi adegan yang akan mengantarnya ke dalam pusaran masalah hukum yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Adegan pertama menggambarkan kedatangannya di Kafe Olivier, yang menjadi tempat jatuhnya tirai hitam pada nyawa sahabatnya, Mirna Salihin. Jessica memasuki kafe seorang diri, namun sebuah ketidakpastian melayang di udara seperti kabut yang tak kunjung beranjak. Mengapa Mirna harus pergi begitu cepat?

Baca Juga: KPK temukan 12 senjata api dan sejumlah uang miliaran di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo

Paper Bag

Namun, dalam kenyataannya, Jessica tidak sepenuhnya sendirian. Di dalam tiga tas kertas (paper bag) yang dia bawa, tersembunyi sabun-sabun wangi sebagai hadiah untuk Mirna, Boon Juwita alias Hani, sahabat Mirna, dan satu teman lainnya yang akhirnya tidak jadi datang. Di atas meja yang telah dipesannya, Jessica meletakkan barang-barang tersebut dengan cermat. Seperti seorang tuan rumah yang rajin, dia memesan minuman sesuai pesanan Mirna: es kopi Vietnam. Untuknya sendiri, dia memesan cocktail, dan untuk Hani, fashioned sazerac.

Ketika minuman-minuman itu tiba, Jessica membayarnya dengan cepat seperti seseorang yang ingin memberikan perhatian kepada sahabatnya. Mirna adalah yang pertama menyeruput es kopi Vietnam itu, tetapi apa yang terjadi kemudian akan mengubah seluruh keadaan. "Oh my God, it's so bad…," kata Mirna.

Tetapi, pertanyaan yang tak terhindarkan adalah apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu? Apakah kopi itu yang membawa maut ke dalam gelas Mirna? Ketika kehidupan Mirna terus memudar, tangan-tangan menolongnya membawanya ke klinik di Grand Indonesia. Namun, nyawa Mirna tidak dapat diselamatkan. Dia meninggal dengan cara yang tragis, dan pertanyaan-pertanyaan pun tumbuh seperti gulma liar di benak semua orang yang mengenalnya.

Baca Juga: KPK geledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo 20 jam: Penyidik angkut uang miliaran rupiah dan 12 senpi

Proses rekonstruksi ini memakan waktu berjam-jam, dari pukul 08.30 pagi hingga 14.10 sore. Di antara adegan-adegan tersebut, Jessica juga memainkan peran membeli sabun di gerai Bath & Body Works. Tiga sabun yang diambilnya sebagai cinderamata berharga Rp 270 ribu. Pengacara Jessica, Yudi, mengungkapkan bahwa dalam adegan ini, Jessica membayar dengan uang tunai. "Cuma tiga adegan saja (di dalam gerai Bath & Body Works). Memilih, beli, bungkus, dan bayar dengan cash Rp 270 ribu," kata Yudi dalam konferensi pers kala itu.

Ketika proses rekonstruksi versi polisi hendak dimulai, Jessica memilih untuk menolak mengambil peran. Ada 65 adegan yang tercatat dalam dokumen polisi untuk rekonstruksi versi mereka, sementara versi Jessica hanya memiliki 56 adegan.

Menurut pihak Jessica, alasan penolakan ini adalah karena rekonstruksi kedua tidak didasarkan pada fakta yang sebenarnya. Mereka merasa tidak adil karena tidak pernah diberikan akses ke rekaman CCTV. Bagi Jessica, ikut dalam rekonstruksi kedua adalah tanda pengakuan atas tuduhan yang dia anggap tidak benar.

Baca Juga: Tiga di antara lima begal sadis yang diringkus Polres Bulukumba ternyata masih di bawah umur

Ada Upaya Menjatuhkan Jessica Wongso?

Lebih dari itu, Jessica dan timnya menegaskan bahwa dia tidak pernah menuangkan racun sianida ke dalam kopi Mirna, seperti yang direkonstruksikan oleh pihak penyidik dalam versi kedua reka ulang. Mereka juga menolak keterangan salah satu karyawan kafe yang menyatakan bahwa Jessica bertanya, 'Dicampur apa kopinya'. Mereka berpendapat bahwa keterangan ini hanyalah upaya untuk menjatuhkan Jessica.

Tragedi kematian Mirna telah mengguncang Indonesia, dan rekonstruksi ini menjadi salah satu babak penting dalam perjalanan panjang menuju keadilan. Sementara pihak berwenang terus mencari kebenaran di tengah lapisan-lapisan kisah yang bertentangan, satu hal yang pasti adalah bahwa tragedi ini akan selalu menjadi bayang-bayang yang menghantui benak semua yang terlibat.

Jessica Kumala Wongso ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 29 Januari 2023, terkait kasus kematian Mirna yang tragis. Dia kemudian diamankan oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di Hotel Neo kamar 822 pada pukul 07.45 WIB, Sabtu 30 Januari 2023, dan langsung ditahan pada malam harinya. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan masyarakat Indonesia terus menantikan keadilan untuk Mirna.

Baca Juga: Akhir tragis drama poliandri Bone-Bulukumba: Suami kedua dibunuh suami ketiga

Peran Ferdy Sambo

Namun, bukan hanya Jessica Wongso yang menjadi sorotan kembali, namun juga peran penting Ferdy Sambo dalam kasus tersebut.

Kasus kopi sianida yang menggemparkan Indonesia pada tahun 2016 kembali mencuat ke permukaan berkat perilisan film dokumenter berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" oleh Netflix. Film ini membawa kita kembali pada peristiwa tragis pada 6 Januari 2016, ketika Wayan Mirna Salihin (27 tahun) meninggal setelah meminum kopi vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta.

Jessica Kumala Wongso ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, dengan dakwaan pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP. Meski sudah tujuh tahun berlalu sejak peristiwa tersebut, film dokumenter ini membuat kasus ini kembali menjadi sorotan masyarakat.

Baca Juga: PILHI dorong Kejagung supervisi Kejati Sulsel terkait dugaan kasus korupsi Bendungan Paselloreng Rp75,6 miliar

Film berdurasi 1 jam 26 menit ini tidak hanya mengulik kembali kasus tersebut, tetapi juga memberikan pandangan baru melalui wawancara langsung dengan pihak keluarga korban dan pihak yang menangani kasus tersebut. Ini membuka peluang bagi berbagai perspektif baru dan jawaban untuk pertanyaan yang selama ini terkesan misterius.

Namun, yang menarik perhatian adalah peran Ferdy Sambo dalam penyelidikan kasus ini. Ketika kasus ini berlangsung, Ferdy Sambo menjabat sebagai Wakil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia bekerja sama dengan atasannya, Irjen Krishna Murti, untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

Ferdy Sambo bersama timnya melakukan serangkaian proses penyelidikan yang akhirnya mengarah pada penetapan Jessica Wongso sebagai tersangka utama. Dugaan awal adalah bahwa Jessica mencampurkan zat sianida ke dalam kopi yang dipesan oleh Mirna.

Baca Juga: Nekat! Tahanan Polres Bulukumba membakar ruang penjara setelah memperkosa

Setelah proses persidangan yang berlangsung cukup lama, hakim menjatuhkan vonis hukuman 20 tahun penjara bagi Jessica Wongso. Saat ini, Jessica menjalani masa hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Namun, rilisnya film dokumenter ini memunculkan keraguan di antara penonton. Banyak yang meragukan bahwa Jessica adalah pelaku sebenarnya, dan ada permintaan kuat untuk membongkar ulang kasus ini guna mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.

Cuplikan ketika Jessica menyebut nama Krishna Murti sebagai orang yang mempertaruhkan jabatannya untuk menjadikan Jessica sebagai tersangka kini menjadi viral. Ini memicu pertanyaan apakah kasus ini akan dibongkar ulang.

Reaksi masyarakat yang mendalam terhadap film "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" menunjukkan bahwa masih banyak kejanggalan dalam kasus ini yang belum terpecahkan. Penonton juga penasaran dengan misteri persabahan Jessica dan Mirna, serta hasil otopsi yang belum sepenuhnya terungkap.

Bagi mereka yang sudah berlangganan Netflix, film "Kopi Sianida Ice Cold" telah tayang sejak 28 September 2023. Film ini menjadi peluang untuk memperjelas rasa penasaran terhadap kasus pembunuhan kopi sianida yang masih menyimpan banyak misteri.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler