Begini 'gaya' para pekerja Indonesia selama pandemi

- 23 April 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi pekerja digital pada sebuah startup.
Ilustrasi pekerja digital pada sebuah startup. /Pixabay/StartupStockPhotos

WartaBulukumba - Hanya pandemi yang bisa memindahkan kantor ke rumah. Dari jendela rumah yang terbuka kita bisa melihat pemandangan lazim orang-orang sedang bekerja tanpa uniform dan pakaian kedinasan. 

Pandemi jelas bukan pilihan tapi bekerja jelas adalah pilihan. Lantas bagaimana pola bekerja yang dilakukan para pekerja Indonesia di masa pandemi?

Ternyata pandemi adalah juga tempat mencetak pekerjaan baru di luar kebiasaan pada masa normal.

Baca Juga: Eks komandan kapal selam: Potensi ditemukannya KRI Nanggala 402 sangatlah kecil

Sebuah survei baru-baru ini menyebutkan bahwa selama pandemi banyak orang Indonesia lebih memilih bekerja secara kombinasi antara kantor dan luar kantor. 

Mereka tidak memilih berkutat hanya pada satu pekerjaan tertentu.

Dilansir WartaBulukumba dari Antara, Jumat 23 April 2021, perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan, JobStreet bersama Boston Consulting Group (BCG) dan The Network  menerbitkan temuan itu dalam tiga seri berjudul "Mengupas Tren Talent Global".

Baca Juga: Amien Rais: Jangan sampai 'Hayya Alal Jihad' keluar dari lisan Habib Rizieq, dampaknya sangat besar

Survei secara global ini melibatkan 33.084 responden di Indonesia. Survei menilai dampak Covid-19 terhadap pekerjaan; mengevaluasi pentingnya keberlanjutan lingkungan dan dampak pada perubahan iklim; membahas seputar mobilitas baru dengan International Remote Hiring; dan mengevaluasi pentingnya keberagaman dan inklusi terhadap pencari kerja.

Terkait pemilihan lokasi bekerja, hasil survei memperlihatkan karena pandemi jumlah karyawan yang bekerja sepenuhnya di kantor menurun dari 68 persen menjadi 46 persen.

Saat mereka diberikan pilihan untuk bekerja sepenuhnya di luar kantor, bekerja sepenuhnya di luar kantor atau kombinasi bekerja di kantor dan di luar kantor, mayoritas responden (68 persen) memilih untuk bekerja kombinasi antara di kantor dan di luar kantor.

Baca Juga: Kapal penyeberangan penumpang yang cantik ini siap beroperasi di rute Bira-Pamatata

Di sisi lain, saat ini, secara berurutan, ada tiga hal terpenting bagi pekerja di Indonesia yakni hubungan yang baik dengan rekan kerja, hubungan baik dengan atasan dan dan kompensasi finansial.

Dampak COVID-19 yang paling signifikan bagi pekerja ialah menurunnya kesejahteraan mereka yang rata-rata merasa negatif. Namun, penggunaan media digital dirasa memberikan dampak paling positif.

Berdasarkan temuan ini, pihak JobStreet merekomendasikan perusahaan mengembangkan strategi kerja jarak jauh yang matang.

Baca Juga: Sebaiknya sarung, mukena dan sajadah dicuci seberapa sering saat Ramadhan?

Ada setidaknya empat hal yang bisa dilakukan. Pertama mempertimbangkan dengan baik sistem kerja yang tepat untuk jenis pekerjaan tertentu.

Evaluasi "remote-ability" jenis pekerjaan tertentu berdasarkan kebutuhan infrastruktur, frekuensi interaksi dengan stakeholder dan sebagainya.

Sistem kerja berbeda dapat dilakukan mulai dari menawarkan kerja jarak jauh sebagai fasilitas tambahan hingga pergeseran total ke sistem kerja jarak jauh.

Baca Juga: Sejumlah negara berlakukan pembatasan perjalanan internasional untuk India

Kedua, penyeimbangan tata kelola dan fleksibilitas. Berikan pedoman sistem kerja yang tersedia dalam kondisi tertentu, serta cara mengajukannya. Berikan kebebasan bagi pekerja untuk menentukan keinginan pribadi mereka.

Ketiga, pastikan ketersediaan media dan alat bantu yang tepat. Sediakan mekanisme dan media kolaborasi baru serta infrastruktur yang tepat di rumah dan kantor, termasuk solusi pembelajaran virtual. Terakhir, lakukan percobaan dan pantau tingkat keberhasilan. Lakukan percobaan kecil sebelum meluncurkan berbagai kebijakan baru.

Pantau terus menerus engagement, pengalaman, serta hasil kerja karyawan, dan sesuaikan sistem kerja berdasarkan kebutuhan.

Baca Juga: Masih kena tag link porno di Facebook? Begini cara mengatasinya

Hasil survei juga menunjukkan terdapat penurunan dalam persentase masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.

Pada tahun 2014, 76 persen masyarakat Indonesia tertarik untuk bekerja di luar negeri, dan sekarang jumlahnya menjadi 46 persen.

Meskipun begitu, sebanyak 55 persen masyarakat Indonesia mengaku tertarik untuk bekerja secara jarak jauh untuk perusahaan luar negeri.

Baca Juga: Setelah tuding Habib Rizieq tukang bohong, Bima Arya dipanggil Jokowi, masuk Kabinet?

Ada tiga negara yang kerap menyedot animo masyarakat Indonesia yakni Australia, Jepang dan Singapura.

Sedangkan Indonesia sendiri berada di peringkat ke 53 sebagai negara yang diminati pekerja dari luar negeri. Peringkat ini mengalami peningkatan dari 65 pada tahun 2014.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah