Sejarah Kapal Pinisi ada di Google Doodle hari ini, harganya sangat fantastis!

- 7 Desember 2023, 17:05 WIB
Annyorong Lopi: Ritual sakral masyarakat Bulukumba melepas perahu Pinisi ke laut
Annyorong Lopi: Ritual sakral masyarakat Bulukumba melepas perahu Pinisi ke laut /Tangkapan layar Instagram.com/@ emenardiansyah

Karena 'lopi' (perahu) dipanisi berarti perahu yang disisip atau didempul, telah disarankan bahwa kata panisi mengalami perubahan fonemis menjadi Pinisi.

Versi lainnya menyebutkan bahwa nama Venesia, sebuah pelabuhan di Eropa ada hubungannya dengan nama Pinisi, sejauh ini belum bisa dibuktikan secara valid, baik melalui penelitian lingual, sejarah pertemuan budaya dua bangsa, dan lainnya. 

Makna 'Bumi Panritalopi'

Bulukumba dikenal dengan julukan "Bumi Panritalopi". Namun banyak pula yang menuliskannya dengan "Buta Panrita Lopi". 

Yang tepat adalah "Bumi Panritalopi". Hal itu berdasarkan penjelasan langsung pencetus istilah "Bumi Panritalopi". Dia adalah seorang budayawan dan seniman Bulukumba kelahiran Desa Ara. Namanya Jafar Palawang. 

Menurut Jafar Palawang, cara penulisan 'Butta Panrita Lopi' yang dilakukan pemerintah dan media dan lain-lainnya selama ini di mana 'Panrita' dan 'lopi' ditulis secara terpisah itu merupakan kekeliruan besar. Jafar Palawang mengungkapkan hal itu dalam sebuah momen pentas seni di Kecamatan Bonto Bahari, pada tahun 2013 silam.

Gramatika Bahasa Bugis tidak sama dengan gramatika yang terdapat dalam Bahasa Indonesia. 

Butta berarti "tanah, wilayah, daerah" yang merujuk suatu lokasi tertentu. Sementara kata 'Bumi' merujuk pada filosofi dan histori di mana nenek moyang pengrajin dan pelaut Bugis Makassar memaknainya sebagai sebuah planet dan dunia yang utuh. Sebab sejatinya istilah Bumi Panritalopi lahir dari penggalian nilai histori dan filosofi yang jauh lebih dulu ada dibandingkan KBBI.

Itu salah satu pijakan mengapa mereka berani berlayar sampai jauh mengembara ke samudera melintasi bayas-batas geografi.

Menukik pada kata 'Panrita' dan 'lopi' yang semestinya bersambung menurut versi pencetusnya, Jafar Palawang, gramatika itu juga terdiri dari diakronis yakni tata bahasa yang meliputi berbagai zaman dalam perkembangan satu bahasa.

Namun gramatika pun harus melibatkan sinkronis yakni tata bahasa yang hanya meliputi satu zaman tertentu dari satu bahasa, jadi menurut saya, penjelasan Bapak Jafar Palawang itu sangat ilmiah dari segi tata bahasa dan dapat diterima dengan sangat logis, bersambungnya kata 'Panrita' dan 'lopi' itu memenuhi syarat dari unsur sinkronis.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah