WartaBulukumba - Nawal El Saadawi, penulis Mesir, meninggal pada usia 89 tahun. Ia penulis feminis pemenang penghargaan lebih dari 55 buku telah memilih menjadi pejuang paling keras bagi pemerintah Mesir.
Namun Menteri Kebudayaan Mesir, Inas Abdel-Dayem, menyatakan berduka atas meninggalnya El Saadawi. Bahkan ia mengatakan bahwa tulisan-tulisan Nawal telah melahirkan gerakan intelektual yang hebat.
Nawal El Saadawi tak akan lagi menulis setelah menghembuskan napas terakhir di bumi pada hari Ahad 21 Maret 2021. El Saadawi menikah tiga kali, meninggalkan seorang putri dan seorang putra.
Baca Juga: Jejak-jejaknya abadi, salah satu pusara intelektualisme Unasman di Tanah Mandar
Dia meninggal di rumah sakit Kairo setelah berjuang lama melawan penyakit. Setelah hidupnya sebagian besar dia gunakan untuk memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan.
Dilansir WartaBulukumba dari The Guardian, penulis feminis lebih dari 55 buku ini pertama kali tampil menyoroti isu mutilasi alat kelamin perempuan (FGM) dengan The Hidden Face of Eve pada 1980.
Sebagai seorang dokter terlatih, El Saadawi juga berkampanye melawan perempuan berjilbab, poligami dan ketidaksetaraan dalam hak waris Islam antara pria dan wanita.
Baca Juga: Demi bayi mereka yang baru berusia 8 bulan, sang suami memohon istrinya dimaafkan
Lahir pada bulan Oktober 1931 di sebuah desa di delta Nil, sebelah utara Kairo, El Saadawi belajar kedokteran di Universitas Kairo dan Universitas Columbia di New York.