Oposisi Polandia mendukung Aborsi demi menggaet pemilih 'kiri'

- 19 Februari 2021, 00:24 WIB
Ilustrasi - Ribuan orang memadati hampir seluruh kota Polandia menyusul pemerintah memberlakukan aturan pembatasan aborsi.*
Ilustrasi - Ribuan orang memadati hampir seluruh kota Polandia menyusul pemerintah memberlakukan aturan pembatasan aborsi.* /Pixabay/StockSnap

WartaBulukumba - Ada fenomena di Polandia terkait kaum mudanya yang mayoritas agak berpandangan "kiri".

Sebuah jajak pendapat bulan Februari yang diterbitkan oleh harian Polandia Dziennik Gazeta Prawna menunjukkan bahwa lebih dari 40% orang Polandia, terutama pemilih yang lebih muda, percaya bahwa aturan aborsi harus diliberalisasi.

Jajak pendapat tersebut yang dilakukan SW Research menunjukkan bahwa lebih dari 70% orang Polandia menentang keputusan untuk lebih membatasi hak aborsi di negara tersebut.

Baca Juga: Menristek berharap fanatisme cinta produk dalam negeri perlu dikobarkan

Berpijak dari survei itulah partai oposisi utama Polandia pada Kamis 18 februari 2021 menyerukan perubahan dalam undang-undang yang memungkinkan kehamilan dihentikan atas permintaan, dalam perubahan kebijakan substansial di tengah perselisihan yang berkembang mengenai aborsi di negara yang mayoritas beragama Katolik itu.

Dikutip WartaBulukumba dari Reuters, Kamis 18 Februari 2021, Civic Platform (PO) sentris mengumumkan perubahan dalam platformnya, perubahan legislatif tidak mungkin terjadi dalam masa jabatan parlemen saat ini, yang akan berlanjut hingga 2023.

Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengamanatkan larangan terhadap aborsi sejak Oktober 2020 lalu telah membatalkan hampir tiga dekade konsensus luas di Polandia bahwa aborsi harus diizinkan hanya dalam kasus pemerkosaan, inses, ancaman terhadap kesehatan ibu dan kelainan janin.

Baca Juga: Ditemukan di Subang dan Karawang, Ribuan Kotak Oranye Ini Ternyata Berisi Bantuan untuk Korban Banjir

Putusan itu juga mengungkap dukungan yang tumbuh di antara pemilih muda, khususnya untuk liberalisasi aturan aborsi yang sejalan dengan arus utama Eropa, meskipun pemerintah nasionalis mendukung keputusan pengadilan tersebut.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x