Selebihnya tanah berwarna hitam. Apabila tanah merah ini digali, tanah akan tetap berwana merah.
Sangat berbeda dengan Pantai Pasir Putih Tanjung Bira yang panas dan tanpa pepohonan, Pantai Lemo-Lemo justru sangat sejuk.
Baca Juga: Selain Bira, inilah tempat tercantik di Bulukumba: Bulupadido
Meski terik matahari menyengat namun suasana pantai ini disejukkan oleh rimbunan hutan dengan tumbuhan heterogen yang berada di sekitarnya.
Fenomena alam lainnya yang juga sangat menarik adalah sebuah mata air tawar yang terletak di tepi pantai. Kemudian hanya beberapa puluh meter saja dari tepi pantai terdapat sebuah gua yang di dalamnya mengalir mata air tawar dan jernih.
Mata air inilah yang dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mandi maupun memasak.
Berjarak beberapa meter saja dari gua tersebut terdapat sisa-sisa benteng istana. Demikian pula di dekat pantai terdapat sisa-sisa Benteng Karampuang. Menurut penuturan masyarakat salah satu dari dua benteng pertahanan Lemo-Lemo ini dulunya digunakan sebagai pertahanan dari serangan Belanda.
Baca Juga: Dego-Dego Na Bira, lokasi camping para pemburu sunrise
Menurut cerita secara turun temurun, Kerajaan Lemo-Lemo adalah saudara dari Kerajaan Gowa. Kalau diliat dari Silsilah Raja Lemo-Lemo ke IX yaitu Karaeng Tanriliwang Daeng Palallo adalah anak dari Mabbitara Daeng Palallo atau Somba Ri Gowa.
Versi lain soal ini pernah disibak oleh Ismi Yuliati, S.S seorang alumnus sejarah Universitas Gadjah Mada.