Menuju Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba: Lebih dari sekadar refleksi Sumpah Pemuda

- 14 Oktober 2023, 19:41 WIB
Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba lebih dari sekadar refleksi Sumpah Pemuda
Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba lebih dari sekadar refleksi Sumpah Pemuda /WartaBulukumba.Com/Sri Puswandi

WartaBulukumba.Com - Hujan masih malu-malu merintik ke Bumi Bulukumba saat segerombolan anak muda bersemangat mendirikan kemah di kawasan persawahan Salebu, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa. Kemarau masih mendera, pematang-pematang masih rengkah, namun semangat muda tetap menyala.

Dikitari hamparan sawah, kebun para petani dan pepohonan, di tepian Sungai Salajueng, waktu terasa merambat pelan. Suasana alam menjadikannya seperti itu. 

Para pemuda Desa Salassae dari berbagai elemen, yang tergabung dalam Karang Taruna Rongoa Sipattuju dan perwakilan pemuda dari Gerakan Petani Alami Bajiminasa (Gertani) sengaa berkemah selama dua hari dua malam sebagai bagian dari persiapan Kemah Pemuda atau Youth Camp Sulawesi Selatan pada 26-28 Oktober 2023.

Perkemahan 'pemanasan' ini digelar selama dua hari, 14-15 Oktober 2023. Adapun Kemah Pemuda Sulawesi Selatan digelar sebagai refleksi Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 26-28 Oktober 2023.

Baca Juga: Persiapan Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba: Pemuda Karang Taruna Rongoa Sipattuju membersihkan lokasi

Suasana perkemahan 'pemanasan' menuju Youth Camp Sulawesi Selatan/WartaBulukumba.Com
Suasana perkemahan 'pemanasan' menuju Youth Camp Sulawesi Selatan/WartaBulukumba.Com

Sekertaris Gertani, Indra, yang turut dalam camp ini, mengungkapkan ihwal persiapan mereka.

"Bersama teman-teman kita uji coba camp malam ini sambil membenahi lokasi yang nanti akan menjadi lokasi kegiatan Kemah Pemuda Sulawesi Selatan dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda," ujarnya dengan penuh semangat kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi, pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Mengenal Lebih Dekat Kawasan Salebu

Kawasan persawahan Salebu memiliki potensi besar untuk menjadi lokasi yang ideal untuk Kemah Pemuda Sulawesi Selatan. Inilah adalah kawasan natural farming yang seringkali menjadi lokasi riset atau studi tiru para petani Indonesia dalam mengembangkan sistem pertanian alami.

Baca Juga: Menengok kesiapan Bulukumba sebagai tuan rumah Youth Camp Sulawesi Selatan

Tidak hanya sebagai lokasi perayaan, persawahan Salebu juga memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Di sini, para petani telah berjuang keras untuk menghasilkan padi, makanan pokok bangsa Indonesia. Sejarah panjang pertanian di kawasan ini mencerminkan semangat gotong-royong dan ketahanan, nilai-nilai yang sangat relevan dengan semangat peringatan Sumpah Pemuda.

Kegiatan camp yang dilakukan oleh para pemuda Desa Salassae dan perwakilan pemuda dari Gertani adalah langkah awal yang sangat penting dalam persiapan perayaan Kemah Pemuda.

Pantauan kontributor WartaBulukumba.Com yang juga ikut serta dalam perkemahan, mereka tidak hanya mengadakan uji coba camp, tetapi juga membenahi lokasi. Persiapan ini mencakup pembersihan kawasan, memastikan fasilitas seperti WC yang memadai, dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk acara besar nanti.

Baca Juga: Diskusi dalam Youth Camp Sulawesi Selatan di Bulukumba akan bahas tambang ilegal hingga kasus Rempang

Tentu saja, camp ini juga merupakan momen yang penuh semangat dan kegembiraan. Lebih dari sekadar refleksi persatuan pemuda sebagaimana amanat Sumpah Pemuda.

Para pemuda berkumpul untuk bersama-sama merasakan semangat persatuan, berbagi pengalaman, dan memperkuat ikatan persaudaraan mereka. Ada keceriaan, terutama ketika mereka menyadari bahwa mereka akan menjadi bagian dari perayaan yang sangat berarti dalam sejarah Indonesia.

Saat berbincang dengan beberapa pemuda yang ikut camp, semangat mereka menggebu-gebu. Mereka merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan peringatan Sumpah Pemuda menjadi sukses.

Salah satu pemuda, Muhayyan, berbicara tentang betapa pentingnya perayaan ini dalam mengingatkan generasi muda akan perjuangan dan semangat para pemuda masa lalu.

"Kami tidak boleh melupakan apa yang telah dicapai oleh para pemuda pada tahun 1928. Mereka telah membuka jalan bagi kami, dan sekarang saatnya bagi kami untuk menjaga semangat perjuangan itu tetap hidup," ujarnya.***(Sri Puswandi)

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah