Buku terbaru 2021 'Hujan dan Senja yang Tak Lagi Sama', antologi prosa puitika pegiat literasi Bulukumba

- 26 Agustus 2021, 21:04 WIB
Buku antologi prosa puitik 'Hujan dan Senja yang Tak Lagi Sama'
Buku antologi prosa puitik 'Hujan dan Senja yang Tak Lagi Sama' /WartaBulukumba.Com/Nurfathana S.

WartaBulukumba“Aku jatuh dan mengalir saja dan kelak juga ke matamu," bunyi salah satu penggalan dalam buku bergenre sastra - prosa puitika - ini.

Buku yang diberi tajuk "Hujan dan Senja yang Tak Lagi Sama" ini diterbitkan oleh Guepedia.com. Memuat kumpulan tulisan empat pegiat literasi di Kabupaten Bulukumba yang bertangkupan dalam sebuah buku antologi bersama.

Keempat penulisnya merupakan pegiat literasi dari gerakan dan komunitas literasi serta beberapa rumah baca di Kabupaten Bulukumba, yaitu gerakan Literasi Satu Atap pengusung Sabtu Produktif dan Gerakan Pojok Baca 137, serta komunitas dan rumah baca Pustaka RumPut, Dihyah PROject, dan Pelita Pustaka 137.
 
 
Buku ini tampaknya meneguhkan bawa jika benar cinta, pemikiran, gagasan, dan kegelisahan atas realitas sosial adalah narasi terpenting bagi kebudayaan maka sebaiknya memang semua itu harus didokumentasikan.
 
Suriandi Asbir, pemilik nama pena Reski Sang Surya, inisiator dan salah satu penulis dalam buku ini mengungkapkan bahwa buku antologi ini juga sebagai ajakan kepada lebih banyak orang untuk menulis, di mana ajakan itu juga tersemat dalam Gerakan Bulukumba Menulis.
 
"Buku ini disusun dari beberapa tulisan yang dibuat oleh keempat penulis yang punya satu misi bersama, yakni mengajak orang-orang untuk jatuh cinta pada kebiasaan menulis," tuturnya, Kamis 26 Agustus 2021.
 
 
Inilah sekumpulan teks di mana pembaca akan menemukan anak muda yang patah hati, para pecinta, gadis-gadis yang dirubung rindu, dan lelaki yang ditikam sunyi.
 
Empat penulisnya yaitu Reski Sang Surya, Israwaty Samad, Alfian Nawawi, dan Sri Ufanita sebelumnya juga masing-masing telah membukukan beberapa karya mereka secara tunggal maupun antologi bersama.
 
Buku ini memuat tulisan-tulisan dari empat penulisnya selama rentang waktu 2020 hingga 2021. 
 
 
Keempat penulisnya banyak bercerita tentang jatuh cinta, patah hati, kehilangan, penantian hingga bercerita tentang bagaimana rasanya kisah menjadi sebuah kenangan.
 
Kumpulan prosa puitika ini sebagian besar dicomot dari catatan harian hingga yang terserak di berbagai platform media sosial tempat penulis kerap memarkir tulisannya.
 
WBlovers, yuk kita intip beberapa penggalan lainnya dalam buku ini.
 
“Aku sampai pada titik keikhlasan bahwa sesuatu yang kita cintai tak harus selalu kita miliki dengan utuh.”
 
 
"Masa lalumu adalah hal yang telah berlalu, sehebat apapun kisahmu dengan dia di masa lalu. Aku tak mau tau, yang aku tahu kau sedang membangun masa depan yang jauh lebih hebat bersamaku di masa depan."
 
”Berjalanlah dengan harapan di hatimu, karena kamu tidak akan pernah berjalan sendirian.“
 
“Cinta yang sejati hanya akan ada jika seseorang menanamnya di hatinya,
lalu merawatnya dengan suka cinta.”
 
 
“Seseorang yang bejuang mengumpulkan banyak “kelayakan”
pantas untuk kau banggakan.”
 
Ungkapan-ungkapan tersebut dapat ditemukan dalam buku ini. 
 
Spesifikasi fisik dan harga yaitu: ukuran 14 x 21 cm, ISBN 978-623-6430-82-8, tahun terbit: Juli 2021, dan harga: Rp78000.
 
Untuk pemesanan buku ini bisa Anda hubungi email penerbit: [email protected], WhatsApp: 081287602508 atau bisa dipesan melalui link-link berikut ini:
 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x