Seperti nama leluhurnya yang bersemayam di balai palangnya
Dia rindu pada kata
Yang masih setia
Leluhurnya tidak memperalat kata
Tidak menunggangi kata
Tidak memantra kata
Jadi sampah
Bersama dirinya
Baca Juga: Puisi ini ditulis Mahrus Andis sebelum pemakaman Fahmi Syariff di Ponre Bulukumba
(II)