Sapobatu: Kisah raja yang dikubur hidup-hidup dengan batu di timur Bulukumba masa silam

WartaBulukumba - Bulukumba di selatan jazirah Sulawesi Selatan selalu meninggalkan banyak jejak dari masa silam, lebih dari sejarah. Di daerah ini juga mewariskan banyak frasa mulai 'konon', 'antah berantah' hingga 'sahibul hikayat'. 

Dengan kekayaan sastra tutur, salah satu warisan budaya di Kabupaten Bulukumba secara turun temurun, masih terlampau banyak di antaranya yang tidak atau belum dipindahkan ke dalam bentuk teks hingga digital.

Salah satu cerita rakyat dari Bulukumba adalah "Sapobatu", sebuah cerita rakyat yang ditulis oleh Alfian Nawawi (sekarang Pemred WartaBulukumba.com) pada tahun 2019 silam, berdasarkan riset selama beberapa bulan.

Baca Juga: Hadir memperkaya jagat sastra: 'Sepotong Tangan untuk Indonesia' lahir dari pegiat literasi Bulukumba

Kisah "Sapobatu" merupakan salah satu cerita rakyat yang berhasil menjadi pemenang di antara 10 cerita rakyat asli Bulukumba lainnya dalam "Sayembara Cerita Rakyat Bulukumba" yang digelar oleh DPD KNPI Bulukumba bekerjasama Pemkab Bulukumba pada Agustus 2019.

Saat itu, rencananya 11 cerita rakyat asli Bulukumba tersebut akan dibukukan dalam sebentuk buku antologi cerita rakyat Bulukumba namun hingga kini belum terwujud.

Untuk diketahui, gelar Raja Sapahatu atau Sapohatu tidak hanya dimiliki oleh satu orang raja yang pernah memimpin sebuah wilayah di timur Bulukumba.