WartaBulukumba - Di kolong rumah-rumah panggung di timur Bulukumba ini, sejumlah perempuan setiap hari diakrabi daun Tarumatau Indigo, kapur, abu kayu, punggung kerang dan keong.
Pada Kajang, yang melekat identitas warna dan filosofi hitam, sesiapa pun bisa menemui kehalusan seni dan budaya di timur Bulukumba ini melalui kain tenun hitam, karya kerajinan tangan yang terawat sejak dahulu kala. Diturunkan dari generasi ke generasi.
Kain tradisional kebanggaan Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan ini diproduksi dengan proses yang sangat teliti dan keterampilan tinggi dari para pengrajinnya di Kajang.
Baca Juga: Mencicipi legit manis Bulukumba dari kue khas Kajang, dumpi eja
Salah satu ciri khas dari kain tenun Kajang adalah proses pewarnaannya yang menggunakan bahan alami seperti daun Tarumatau Indigo, kapur, dan abu kayu. Proses pewarnaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, namun hasilnya sangat memukau.
Setelah proses pewarnaan selesai, kain tenun Kajang diproses lebih lanjut untuk membuatnya semakin kuat dan mengkilap. Pengrajin menggunakan punggung kerang atau keong untuk mengeraskan dan mengkilapkan kain. Proses ini membutuhkan keterampilan dan ketelitian yang sangat tinggi.
Kain tenun Kajang memiliki motif yang sangat khas dan unik. Motif-motif tersebut mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Bulukumba.