Salah satu puisinya berjudul “Karaeng” ingin saya bicarakan di sini.
Puisi tersebut ditulis di Honolulu, 1986, dan saya petik dari buku “Lima Puluh Seniman Sulawesi Selatan dan Karyanya”, terbitan Disbudpar Sulsel, 2005. Puisi ini terbilang panjang, sebagai berikut:
KARAENG
(I)
Karaeng tegak di hulu kapalnya
Memandang ke ufuk yang gemetar
Oleh riuh badai
Di balik samudera
Dilihatnya dasar gelombang
Yang berpacu