Benua Atlantis yang hilang dapat ditemukan sisanya di Gunung Padang?

- 13 Juli 2023, 19:18 WIB
Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang /Laman Disparbud Jabar

"Padahal dalam Critias disebutkan dengan jelas bahwa sumbernya berasal dari tulisan-tulisan yang sangat kuno di sebuah kuil kuno di Mesir," bunyi salah satu kutipan dari buku karya Professor Danny Hilman Natawijaya tersebut.

Dia juga bahkan merinci perkiraan lokasi dan tanda geografis, serta iklim, tumbuh-tumbuhan, dan hewan di tanah Atlantis dijelaskan dengan baik oleh Plato.

Baca Juga: Adakah yang cocok dengan situs Gunung Padang? Ada 24 syarat lokasi Atlantis menurut ilmuwan

Buku ini secara tajam dan kritis membahas naskah-naskah Plato dari sudut pandang logika-ilmiah. Setiap pembahasan dan penafsiran mengacu pada paragraf-paragraf terpilih dalam naskah-naskah Plato, sehingga pembaca dapat memiliki pendapatnya masing-masing.

Penyebab Kehancuran Atlantis

Mengutip buku "Kompetensi Peradaban Misterius Pembangun Gunung Padang" oleh Adhitya Dwipayana Raspati (2022), menurut juru pelihara situs Gunung Padang, penelitian-penelitian terkait Gunung Padang sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Sunda di bawah Raja Prabu Siliwangi yakni sekitar tahun 1482 - 1521 Masehi.

Tim Bencana Katastropik Purba pada tahun 2011-2012 menemukan dugaan struktur bangunan yang menarik di situs Gunung Padang.

Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, yang terdiri dari para ahli dari berbagai disiplin ilmu, berkumpul untuk melanjutkan penelitian di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.

Mengutip Ui.ac.id, penelitian ini dimulai pada bulan Mei hingga Juni 2012 dan menghasilkan bukti adanya bangunan yang diduga dibangun oleh manusia ribuan tahun sebelum masehi. Metode penelitian yang digunakan meliputi citra satelit, georadar, geoelektrik, pengeboran, dan analisis karbon.

Pengeboran pada kedalaman 3 meter mengungkap lapisan pasir yang digunakan sebagai peredam guncangan gempa. Di kedalaman 4 meter, ditemukan batu-batuan andesit, sedangkan pada kedalaman 19 meter, ditemukan andesit yang penuh dengan retakan. Pada kedalaman 18 meter, ditemukan banyak karbon.

Hasil uji karbon menunjukkan usia sampel pertama sekitar 5.500 tahun SM dan sampel kedua sekitar 11.060 tahun SM. Kesimpulannya, struktur yang ditemukan merupakan struktur bangunan buatan manusia, bukan endapan gunung api alami.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x