Network
WartaBulukumba - Bayangkan saat pecahan kecil yang diletakkan di atas meja laboratorium itu memancarkan kilau misterius, mengisyaratkan teknologi yang tak terjangkau oleh akal manusia. Alien!
Sambil mengamati setiap detil dengan cermat, ilmuwan itu menyadari bahwa potongan ini adalah jendela kebenaran yang luar biasa, sebuah petunjuk tentang asing yang berlayar di langit-langit kita. Dengan napas tertahan, dia tahu bahwa rahasia akan terungkap di sana, dalam hamparan pecahan itu. Dia akan menuntaskan sebentar lagi perburuan UFO.
Melansir Cointelegraph.com pada Sabtu, 17 Juni 2023, pendiri Cardano Charles Hoskinson saat ini sedang mencari benda terbang tak dikenal — atau semacam entitas luar angkasa — yang jatuh di dekat pantai Papua Nugini di Samudra Pasifik.
Baca Juga: UFO raksasa yang dilihat Mantan Marinir AS di Padang tahun 2009 punya pangkalan di Danau Singkarak?
Pencarian tersebut merupakan bagian dari Proyek Galileo, yang menerima dana jutaan dolar dari Hoskinson pada bulan Maret.
Proyek ini mengoperasikan ekspedisi yang dipimpin oleh astronom Harvard Avi Loeb dan muridnya Amir Siraj, yang mengidentifikasi "meteor asal antarbintang" yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa pada tahun 2014.
Asal antarbintang objek telah diverifikasi oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan tim Galileo mungkin telah menemukan beberapa sisa-sisanya.
Dalam tweet 16 Juni, Hoskinson mengonfirmasi bahwa dia saat ini bersama tim ekspedisi, mengatakan bahwa mereka telah menemukan potongan kawat dan pecahan aneh yang mungkin berasal dari kecelakaan itu.
