Benua Atlantis yang hilang dapat ditemukan sisanya di Gunung Padang?

- 13 Juli 2023, 19:18 WIB
Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang /Laman Disparbud Jabar

Perkembangan tersebut terjadi pada masa pleistosen atau akhir zaman es, dimulai sejak sekitar 2,7 juta tahun silam dan selesai pada 11.600 tahun silam.

Permukaan laut pada zaman pleistosen lebih rendah 130 meter - 150 meter dari permukannya saat ini. Bumi pernah mengalami kejadian kenaikan air laut dari 130 meter hingga 150 meter.

Akibat insiden tersebut Atlantis tenggelam dan hilang untuk selamanya bersama sebagian penduduknya yang awalnya sangat banyak. Berdasarkan data-data hasil penemuan Plato, saat bencana tersebut terjadi, jumlah penduduk Atlantis mencapai 20 juta dan itu hanya di Dataran Agung saja.

Baca Juga: Hubungan mengejutkan Gunung Padang dengan Atlantis: Pakar sesar dan seismik sebut Plato tidak berbohong

Sentra manusia yang sangat fantastis ini hanya mungkin terjadi dengan sistem budaya bercocok tanam terkemuka hingga bisa dua atau tiga kali panen dalam satu tahun. Produktivitas pertanian yang besar ini sudah menjadi ciri khas di wilayah tersebut, terkhususnya di Jawa dan Sumatera.

Berdasarkan hipotesis itulah, bermulanya dugaan situs Gunung Padang ditautkan dengan Atlantis. Hipotesis itu menggiring lebih banyak saintis ke timur, dan salah satunya adalah situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.

Situs Gunung Padang adalah sisa Atlantis?

Penjelasan menarik itu bisa ditelusuri alam buku "PLATO NEVER LIED: ATLANTIS IS IN INDONESIA" (PLATO TIDAK PERNAH BERBOHONG: ATLANTIS ADA DI INDONESIA) yang ditulis oleh Profesor Danny Hilman Natawijaya, penerbit BOOKNESIA pada tahun 2013.

Baca Juga: Misteri situs Gunung Padang: Hasil penelitian Professor Santos menyebut Atlantis terkubur di bawah Indonesia

Profesor Danny Hilman Natawijaya adalah seorang peneliti sesar aktif dan seismic hazards pertama di Indonesia. Hasil analisis dan penelitian ilmiahnya mengurai bahwa naskah Plato tidak hanya menceritakan tentang Atlantis tetapi lebih menarik juga menggambarkan tentang peristiwa bencana global di masa lalu, yang menghancurkan peradaban manusia selama zaman es berulang kali.

Profesor riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sudah hampir 3 dekade meriset sesar aktif di berbagai wilayah di Indonesia ini mengungkapkan, kisah Atlantis dalam naskah Plato Critias dan Timaeus sering diabaikan sebagai kisah imajinatif Plato.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x