Network
WartaBulukumba - Satelit-satelit yang berada di luar angkasa akan diubah oleh badan antariksa AS sebagai alat-alat canggih pemburu UFO dan Alien!
NASA mengumumkan akan meluncurkan penyelidikan delapan bulan untuk menyelidiki ratusan penampakan UFO yang tidak dapat dijelaskan.
Dilansir WartaBulukumba.com dari The Telegraph pada 23 Juli 2022, penyelidikan tersebut dipimpin oleh Dr Thomas Zurbuchen, dari Direktorat Misi Sains NASA.
Baca Juga: Awareness terhadap UFO di Indonesia masih rendah, ini penyebabnya
Dr Thomas Zurbuchen telah mulai menyelidiki apakah satelit di luar angkasa dapat digunakan kembali untuk memberikan pandangan lain tentang fenomena udara aneh yang dilaporkan dari Bumi.
Berbicara kepada wartawan di London minggu ini, Kol Pam Melroy, wakil administrator NASA, mengatakan: “Tim ini akan melihat pertanyaan seperti: 'apakah kita memiliki sensor yang dapat melihat sesuatu, Anda tahu, lihat lagi bukti?'.
“Salah satu pertanyaan besar yang diajukan Thomas adalah: 'Kami memiliki banyak sekali satelit yang melihat ke bawah ke Bumi, apakah ada di antara mereka yang berguna?'
Baca Juga: Ufolog dari BETA UFO ungkap pengaruh SciFi terhadap sains
“Maksud saya, sebelum Anda membuat rover yang akan menuju Mars, Anda bertanya pada diri sendiri, 'Apa sensor yang harus saya buat untuk mendeteksi hal yang paling menarik?' Jadi mereka akan benar-benar fokus pada hal itu.
"Bagaimana Anda mendapatkan bukti yang Anda butuhkan untuk dapat menentukan apakah itu fenomena optik atau semacam (fenomena) lainnya?"
Bill Nelson, seorang administrator NASA, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah membaca semua dokumen rahasia yang berkaitan dengan UFO dan yakin bahwa tidak ada yang tahu apa itu.
Baca Juga: Perbedaan menyikapi penampakan UFO di berbagai negara, ini penjelasan pakar
Ditanya mengapa NASA memulai subjek yang tampaknya "pinggiran", Nelson mengatakan bahwa salah satu tugas badan antariksa itu adalah berburu kehidupan di luar Bumi, dan mengatakan bahwa di masa lalu, bahkan ilmuwan terbesar pun tidak dipercaya dan diejek. .
“Ingat bahwa salah satu misi kami adalah menjangkau untuk melihat apakah ada kehidupan,” katanya. “Itulah mengapa kami sedang menggali di Mars sekarang.
“Apakah ada kemungkinan kehidupan di sesuatu yang sebesar alam semesta? Tentu saja ada kemungkinan bahwa di suatu tempat sebesar itu, kondisi yang mirip dengan Bumi ada, dan beberapa bentuk kehidupan lain berkembang.***
