Perbedaan menyikapi penampakan UFO di berbagai negara, ini penjelasan pakar

- 26 Juli 2022, 16:04 WIB
Ilustrasi penampakan UFO
Ilustrasi penampakan UFO /Darksouls/Pixabay
 
WartaBulukumba - Benda-benda terbang tak dikenal atau UFO telah muncul dalam berbagai kultur sosial dan latar belakang sejarah yang berbeda di setiap negara, termasuk Indonesia.
 
Di sanalah terdapat banyak perbedaan dalam menyikapi UFO dan segala konversi dan misteri yang membersamaianya.
 
Hal itu disibak dalam uraian salah satu pembicara dalam Indonesia UFO Conference, Dino Michael, yang membawakan topik UFO dan rekayasa sosial yang dihelat pada Sabtu, 23 Juli 2022 di IFI-LIP, Yogyakarta.
 
 
"Peristiwa UFO maupun contact dengan alien di  negara-negara Barat bertujuan untuk transformasi masyarakat Barat agar menjadi lebih sosialis," jelas Dino Michael, melalui keterangan tertulis BETA UFO Indonesia yang diterima WartaBulukumba.com pada Selasa, 26 Juli 2022.
 
Komunitas pemerhati UFO terbesar di Indonesia yakni BETA UFO mengikuti perhelatan Indonesia UFO Festival yang digelar oleh Indonesia UFO Network sejak tanggal 16 Juli hingga 30 Juli.
 
Terungkap bentangan penjelasan dan uraian menarik dari sejumlah pakar dalam Indonesia UFO Festival, terkhusus dalam Indonesia UFO Conference. 
 
 
Terkait UFO dan rekayasa sosial, Dino Michael juga menguraikan seputar kontak manusia dengan UFO.
 
"Contactee yang terhubung dengan federasi galaksi, rata-rata membahas tentang keharmonisan, kesetaraan masyarakat," ungkapnya.
 
Dino Michael juga menjelaskan ada perbedaan tiap penampakan dan peristiwa UFO dan alien di beberapa negara.
 
 
Menurutnya, di Amerika Selatan penampakannya lebih terkesan agresif misalnya di Argentina.
 
Lalu di Perancis kasus UFO yang dilihat oleh Dr. X November tahun 1968 yang mengaku melihat dua UFO menjadi satu.
 
Ada kesan "teatrikal yang ajaib" pada kasus-kasus UFO di Perancis.
 
 
Sementara itu, pakar lainya, Agus Rifani, dosen yang membentuk mata kuliah (MK) yang membahas Fisika UFO yang termuat dalam MK Kapita Selekta di Program Studi Fisika Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan, mengurai metodologi penelitian dan klasifikasi penampakan UFO serta kinematika gerak UFO.
 
"Referensi kami menggunakan hasil analisis yang ditulis oleh Dr. Kevin H. Knuth (Jurusan Fisika di University at Albany, Amerika Serikat) dalam makalahnya di jurnal Entropy,” jelas Agus Rifani.
 
 
Dalam presentasi itu hadir Nur Agustinus selaku co founder, Rezawardhana selaku Ketua, Anugerah S Sudono (Nugy) selaku Wakil, Dino Michael, Agus Rifani selaku pembicara aktif di BETA UFO Indonesia.
 
 
Hadir pula Fanfan Darmawan selaku BETA UFO chapter Bandung yang pernah melakukan wawancara dengan Fatur Java Jive saat sang vokalis merekam UFO di dekat rumahnya.***
 

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x