Semua tentang UFO di Indonesia disibak para ufologis dalam Indonesia UFO Festival

- 26 Juli 2022, 14:42 WIB
Rezawardhana membawakan topik wawancara dengan mereka yang kontak dengan UFO maupun alien
Rezawardhana membawakan topik wawancara dengan mereka yang kontak dengan UFO maupun alien /Dok. BETA UFO
 
WartaBulukumba - Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang punya 'tautan' dengan Unidentified Flying Object (UFO).
 
Melesat dari catatan-catatan sejarah dan dokumentasi  baik foto maupun video, penampakan benda terbang tak dikenal di Indonesia terekam cukup baik oleh peminat UFO di megeri ini.
 
Sejak tanggal 16 hingga 30 Juli, Indonesia UFO Network, menghelat Indonesia UFO Festival. Para peminat UFO dan pakar ufologi atau ufologis meruah di even tersebut.
 
 
Salah satu bagian paling menarik dalam Indonesia UFO Festival adalah presentasi BETA UFO Indonesia pada Sabtu, 23 Juli 2022 di IFI-LIP, Yogyakarta.
 
Dalam presentasi itu hadir Nur Agustinus selaku co founder, Rezawardhana selaku Ketua, Anugerah S Sudono (Nugy) selaku Wakil, Dino Michael, Agus Rifani selaku pembicara aktif di BETA UFO Indonesia.
 
Hadir pula Fanfan Darmawan selaku BETA UFO chapter Bandung yang pernah melakukan wawancara dengan Fatur Java Jive saat sang vokalis merekam UFO di dekat rumah.
 
 
Polemik UFO di Indonesia
 
Nur Agustinus, dari Info-UFO dan juga salah satu pendiri Betaufo Indonesia, mengemukakan bahwa fenomena UFO ini berawal dari Amerika Serikat setelah Perang Dunia kedua.
 
Beragam info terkait UFO yang ada juga dikontrol oleh mereka termasuk kasus alien abduction. Di Indonesia sendiri awareness tentang UFO masih rendah.
 
Menurutnya,  budaya yang masih kuat dipengaruhi kepercayaan mistis dan nampaknya masyarakat mempunyai istilah sendiri, misalnya  clorot/cleret, ndaru, santet, banaspati, dan lain sebagainya. Hal itu membuat masyarakat merasa tidak perlu melaporkan kesaksiannya.
 
Baca Juga: UFO Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini

"Kalaupun mau lapor juga tidak tahu harus ke mana," kata Nur Agustinus.

Harapanmya ada pendataan yang baik mengenai penampakan UFO yang kemudian dipublikasikan, khususnya oleh pemerintah. Dari data akan dilakukan riset atau analisis secara ilmiah.
 
Gunanya untuk menemukan pola khas sesuai budaya, mengingat fenomena ini tergolong “High Strangeness” (sangat aneh, bahkan sering tidak masuk akal) sebenarnya terjadi secara global.
 
 
Studi UFO melalui pendekatan wawancara
 
Rezawardhana dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya mempelajari fenomena UFO dan alien melalui pendekatan wawancara.
 
"Ada 10 saksi mata atau experiencer yang saya wawancarai," paparnya.
 
Dengan wawancara, harapannya akan bisa melengkapi laporan. Tidak sekadar tanya jawab, Rezawardhana juga memiliki beberapa poin rahasia yang menjadi acuannya apakah seorang saksi berbohong atau tidak.
 
 
 
UFO! Apa yang perlu kita pahami dan lakukan?
 
Agus Rifani adalah dosen yang membentuk mata kuliah (MK) yang membahas Fisika UFO yang termuat dalam MK Kapita Selekta di Program Studi Fisika Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan. 
 
“Pembahasannya dipusatkan pada bagaimana metodologi penelitian, klasifikasi penampakan UFO serta kinematika gerak UFO. Referensi kami menggunakan hasil analisis yang ditulis oleh Dr. Kevin H. Knuth (Jurusan Fisika di University at Albany, Amerika Serikat) dalam makalahnya di jurnal Entropy,” jelas Agus Rifani.
 
 
 
Dia kemudian menambahkan bahwa ortu wajib mengajak anak-anak berdiskusi terhadap topik-topik Sci-Fi yang mereka tonton.
 

Kemudian ortu harus mencari renfrensi jawaban-jawaban dari pertanyaan anak-anak setelah menonton Sci-Fi  untuk pembahasan selanjutnya.
 
Fanfan Darmawan dengan topik Bagiaman Minat pada Sci-FI membentuj minat anak terhadap Sains.
 
Salah satu alasan dilakukan pendekatan wawancara adalah untuk mencari tahu detail yang hilang dari pemaparan saksi yang dilakukan secara tertulis.
 
 
Perlunya dilakukan penilaian terhadap laporan UFO
 
Anugerah S Sudono (Nugy) membawakan topik UFO Scoring atau bagaimana menilai laporan UFO maupun penampakan UFO ke dalam angka prosentasi.
 
Menurut Nugy, ia melihat selama ini sering terjadi perbedaan pendapat antara beberapa pemerhati UFO mengenai apakah sebuah fenomena bisa dikatakan termasuk kategori UFO atau tidak.
 
 
Nugy juga melihat bahwa sampai saat ini belum ada metoda sederhana untuk menilai secara kuantitatif sebuah penampakan UFO.

“Tujuan UFO Scoring adalah untuk menganalisa penampakan ufo secara holistik dan kuantitatif dengan memperhitungkan faktor-faktor utama yaitu Strangeness, Witness dan Evidence,” ungkapnya.

Ia menilai bahwa faktor tingkat keanehan seharusnya mempunyai pembobotan yang lebih besar dibanding faktor-faktor lainnya.
 
Hal lain yang harus diperhitungkan adalah: Dampak (Impact), Kemungkinan (Probability) dan Jumlah (Quantity).***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x