Ilmuwan meyakini nenek moyang manusia 'Hobbit' masih bersembunyi di Indonesia sampai sekarang

- 26 April 2022, 08:34 WIB
Ilustrasi manusia Hobbit
Ilustrasi manusia Hobbit /Instagram.com/@homo__floresiensis

"Secara realistis, gagasan bahwa ada primata besar yang tidak teramati di pulau ini dan bertahan dalam populasi yang dapat menopang dirinya sendiri hampir mendekati nol," kata Hawks kepada Live Science.

Forth melihatnya secara berbeda. Dia telah melakukan penelitian lapangan antropologis di pulau itu sejak tahun 1984, dan sejak saat itu telah mendengar cerita-cerita lokal tentang makhluk-makhluk humanoid kecil berbulu yang hidup di hutan. Dia menulis tentang kisah-kisah ini dalam penelitiannya sampai tahun 2003, ketika H. floresiensis ditemukan. 

Baca Juga: Tengkorak basilosaurus yang ditemukan di Peru adalah predator purba 36 juta tahun silam

"Saya mendengar tentang makhluk mirip manusia kecil yang serupa di wilayah bernama Lio, yang dikatakan masih hidup, dan orang-orang memberi penjelasan tentang seperti apa rupa mereka," kata Forth.

Dalam salah satu kutipan dari buku barunya, "Between Ape and Human: An Anthropologist on the Trail of a Hidden Hominoid," (Pegasus Books, 2022), Forth menggambarkan sebuah wawancara dengan seorang pria yang mengatakan bahwa dia membuang mayat makhluk yang tidak mungkin monyet tapi itu juga bukan manusia, dengan rambut lurus berwarna terang di tubuhnya, hidung yang berbentuk bagus, dan sebuah rintisan ekor.

Selama bertahun-tahun, Forth mengumpulkan 30 laporan saksi mata tentang makhluk serupa yang, katanya, sesuai dengan deskripsi Homo Floresiensis.

Baca Juga: Pemindaian sinar kosmik baru di Piramida Agung Giza menyibak misteri ini setelah 4500 tahun

Tentu saja, ada banyak laporan saksi mata tentang makhluk samar di seluruh dunia, seperti Sasquatch di Pacific Northwest dan British Columbia, kata Mark Collard, antropolog evolusioner yang berbasis di Simon Fraser University di Kanada.

Manusia mahir dalam menceritakan dan mempercayai cerita, Collard mengatakan kepada Live Science, dan cerita-cerita itu dapat dengan mudah menjadi pusat kepercayaan orang.

Kisah "manusia kera" di Flores ini berbeda dengan kisah Bigfoot di Pacific Northwest, Forth berpendapat, karena tidak pernah ada kera non-manusia di Amerika Utara. Tapi di Flores, katanya, pasti ada H. floresiensis.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah