Misteri Batu Ica milik Javier Cabrera di Peru! Teknologi Alien?

- 2 Maret 2022, 17:00 WIB
Batu Ica
Batu Ica /Instagram.com/@mister_highland_stories

Ada pengerjaan kode-kode genetik, dan perpanjangan kehidupan. Pembuluh-pembuluh darah terlihat disambungkan kembali melalui selang-selang penghisapan kembali menggunakan regenerasi alami sel.

Ada penggambaran operasi Caesar dengan akupunktur sebagai bentuk anestasi. Dalam rangkaian lain, empat buah batu memperlihatkan belahan Bumi yang mengacu pada keberadaan benua yang tidak diketahui keberadaannya yang sampai hari ini masih menjadi sebagian mitos kita bersama.

Mendukung teori purbakala mengenai benua tersebut, peneliti dan penulis, James Churchward, menemukan sebuah kepingan sakral berukir milik orang-orang Tibet yang memperlihatkan dua benua yang tidak dikenal di kedua sisinya yang sekarang dikenal sebagai Amerika. Plato mengatakan bahwa benua yang hilang tersebut adalah Atlantis, seperti yang juga dikatakan catatancatatan kuno dari Timur.

Penjelajah William Niven, menemukan sebuah petrogliph di Yucatan yang menggambarkan suatu konfigurasi daratan luas yang tidak dapat dijelaskan baik di Samudera Atlantik, maupun Pasifik, dikira adalah Atlantis dan Mu.

Hanya pada akhir-akhir ini para ilmuwan menyetujui teori pergeseran benua di mana Amerika, Asia, dan Afrika diartikan sama sekali berbeda daripada hari ini.

Dengan bantuan para geologis, Cabrera telah memastikan bahwa daratan yang luas itu memang akurat untuk Bumi karena daratan luas tersebut secara geologi terbentuk jutaan tahun yang lalu.

Cabrera meyakini bahwa orang-orang Gliptolithic mengetahui mengenai keberadaan kehidupan di bintang-bintang yang jauh dan memiliki peralatan teknis untuk perjalanan ruang angkasa tanpa penggunaan konsumsi bahan bakar seperti yang kita ketahui.

Beberapa batu menunjukkan pahatan yang menggambarkan daratan-daratan di Nazca yang diinterpretasikan oleh Cabrera sebagai “pusat peluncuran pesawatpesawat ruang angkasa” purbakala berdasarkan pada digunakannya energi elektromagnetik untuk dorongan bagi kendaraan-kendaraan untuk melakukan perjalanan ruang angkasa.

Ia menunjukkan bahwa bumi pada saat itu sangat berbeda dari bumi yang sekarang, dengan 80% daratan luas, dan sangat sedikit air.

Situasi planet memburuk karena kenaikan tingkat pemanasan di lapisan atmosfer, dan dari kenyataan bahwa energi matahari tidak dapat melepaskan diri dari kabut asap yang menghalangi radiasi yang menuju ke luar.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah