Network
WartaBulukumba - Nyaris tidak ada hal menyenangkan jika harus menghuni tempat-tempat dengan kondisi memprihatinkan seperti tenda darurat pengungsian. Trauma mendalam terhadap peristiwa bencana alam sebagaimana yang dialami para pengungsi di Sulawesi Barat ditambah kebutuhan-kebutuhan mendesak yang minim semakin membuat miris.
Mata yang sembab, wajah yang kuyu kehilangan semangat, dan pemandangan lainnya yang bikin trenyuh harus segera dipulihakan dengan senyum dan harapan.
Rasa kemanusiaan dan empati dikemas dalam aksi nyata peduli sesama disodorkan penuh cinta oleh PT. Group Lease Finance Indonesia (GLF). Bantuan kemanusiaan berasal dari seluruh Pos BMI PT GLF se-Indonesia.
Baca Juga: Balita, ibu hamil dan menyusui di Sulbar harus segera mendapat perhatian ekstra
Di bawah arahan dan komando Eddy, Kepala Cabang Pos BMI PT GLF di Mamuju, tim relawan menyisir tenda-tenda darurat di beberapa titik pengungsian. Mereka menyalurkan langsung bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi.
Tim relawan ini juga berupaya memaksimalkan trauma healing. Hal ini merupakan proses penyembuhan pascatrauma yang dilakukan agar seseorang dapat terus melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang kejadian tersebut.
"Sebagian besar korban gempa Mamuju masih tetap menghuni tenda-tenda darurat karena sebagian besar rumah mereka sudah tidak layak ditempati, uluran tangan kita sangat dibutuhkan, kami juga tetap melanjutkan program trauma healing terutama buat anak anak," ungkapnya, Selasa 2 Februari 2021.
Baca Juga: Gempa Magnitudo kembali getarkan empat kabupaten di Sulbar
Trauma dapat menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD) pada korbannya. PTSD adalah gangguan kesehatan mental yang muncul setelah seseorang mengalami kejadian yang menyebabkan trauma.
