Network
WartaBulukumba - Mengunjungi korban Gempa Sulbar menimbulkan kepedihan tersendiri yang dirasakan para relawan. Doa dan duka cita terus tersampaikan kepada korban, terutama yang keluarganya tewas diakibatkan reruntuhan. Uluran tangan terus berdatangan. Sebagian besar terdiri dari berupa bahan pokok kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya bantuan berupa logistik kedatangan relawan ke titik pengungsian juga menjadi dukungan secara psikologis bagi korban. Memberikan motivasi dan hiburan bisa sedikit meringankan rasa trauma yang diderita masyarakat. Agar tetap kuat menghadapi cobaan.
Jumlah pengungsi kini sudah mencapai 10 ribu jiwa. Sementara korban meninggal dunia mencapai 91 orang, luka berat 253 orang, luka ringan 679 orang dan luka sedang 240 orang, dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 21 Januari 2021.
Baca Juga: Papua diminta tenang, Ambroncius Nababan telah ditahan
Relawan yang tiba di Sulbar salah satunya Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto, yang hadir langsung menemui masyarakat Majene dan Mamuju di titik pengungsiannya. Ia bersama rombongan ikut membawa bantuan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
"Sahabat dan saudaraku sekalian, saya mengerti betapa sakit atas musibah ini. Tapi percayalah, Tuhan selalu mendengar doa-doa kita. Kita pernah terpuruk, tapi kita tetap bangkit dan kuat," ujar Tomy Satria.
Pencerahan sebagai bentuk penguatan spiritual tersebut disampaikan Tomy Satria, setelah banyak mendengar curahan hati para pengungsi.
Baca Juga: Warga Bulukumba di Mamuju sambut iring-iringan logistik Pak Wabup
"Ujian ini dijadikan sebagai penggugur dosa-dosa kita. Tuhan itu adil, selalu ada kebahagiaan yang dijanjikan kemudian hari, Insya Allah," kata Tomy.
