Tomy Satria Yulianto: Kampanye riang gembira dan perjalanan kuliner

- 6 Februari 2024, 19:12 WIB
Tomy Satria Yulianto (memakai kacamata) bersama para warga di salah satu pelosok Bulukumba.
Tomy Satria Yulianto (memakai kacamata) bersama para warga di salah satu pelosok Bulukumba. /Dok. TSY Official

WartaBulukumba.Com - Di tengah tiupan angin lembut, meskipun atmosfer pemilu di daerah di ruang berbeda agak memanas, namun justru politisi asal Bulukumba, Tomy Satria Yulianto terus menerobos jalan setapak, menerabas belukar, mendaki bukit, hingga menapaki jembatan bambu di atas sungai yang mengalir tenang. 

Di sekitarnya, pepohonan rindang menyaksikan perjalanannya, memberi semangat dan petunjuk. Jembatan-jembatan bambu bukan sekadar penghubung, melainkan simbol perjuangan dan dedikasi Tomy Satria Yulianto terhadap warga terpencil di Kabupaten Bulukumba. Langkahnya, meski ringan, terus meninggalkan jejak.

Di pelosok-pelosok desa, di berbagai lekuk Kabupaten Bulukumba, kampung halamannya, sebuah lukisan kehidupan yang penuh warna terentang. Di sini, Tomy Satria Yulianto, S.IP., Caleg DPR RI dari PKB nomor urut 3 untuk Dapil Sulsel II terus menapaki perjalanan dengan cara yang unik dan penuh kehangatan.

Baca Juga: Paling dekat dengan milenial dan UMKM, TSY diharapkan bisa perjuangkan rakyat Bulukumba di Senayan

TSY, sapaan akrabnya, mungkin tidak seperti kebanyakan politisi pada umumnya. Ia lebih tepat dijuluki pengembara, sejak dulu, jauh sebelum terjun menjadi Caleg DPR RI. Bahkan semasa menjadi Wakil Bupati Bulukumba dan relawan sosial.

TSY suka menjelajahi pelosok, hutan rimba, desa-desa terpencil, dan lembah-lembah tersembunyi di Indonesia. Namun, perjalanannya tidak hanya sebatas mengeksplorasi alam yang indah, tapi juga menghubungkan hati dan jiwa dengan masyarakat lokal. TSY adalah seorang politisi yang berbeda.

Mengitari desa dan lembah, Tomy menyeberangi jembatan bambu, bertemu dengan wajah-wajah penduduk yang ceria penuh cerita. Setiap langkahnya bukan hanya menghadapi medan yang sulit, tapi juga membawa kegembiraan.

Baca Juga: Ngopi Akhir Tahun hanya dihadiri Tomy Satria dan Muallim Tampa, Hj. Agusnawati utus juru bicara

Nostalgia dan Ikatan Komunitas

Beragam kelezatan lokal menjadi teman perjalanan Tomy: durian, rambutan, hingga hidangan khas seperti lemmang dan ikan kannasa.

"Kita hanya perlu tertawa bahagia. Apalagi disuguhi lemmang, ikan kannasa dan kopi hitam," tutur TSY kepada WartaBulukumba.Com dalam sebuah bincang hangat pada Selasa malam, 6 Februari 2024.

Kenangan masa kecil Tomy bermain di desa, dari mandi di sumur hingga permainan tradisional, menjadi salah satu titik terang dalam perjalanannya. Bertemu teman lama, bagaikan membuka lembaran kenangan yang lama terlipat.

Baca Juga: Sebentuk cinta di Bulukumba; sedekah handphone, Tomy Satria Yulianto dan Relawan Sosial Mandiri

Sore hari di Bulukumba, Tomy menikmati waktu bersama berbagai komunitas sambil menikmati sukun, pisang goreng, dan kopi tanpa gula. Makan malam bersama dengan menu ikan bakar loka-loka dan sayur bening menjadi puncak keakraban.

Perjalanan  TSY pun tak hanya menelusuri geografi Bulukumba, tapi juga merajut cerita kebersamaan, kehangatan, dan tradisi kuliner yang kaya.

TSY menghargai tradisi dan budaya mereka. Setiap kunjungannya ke desa-desa, ia selalu membuka diri untuk berinteraksi dengan warga setempat, seperti saat ia disuguhi lemmang, ikan kannasa, dan kopi hitam.

Petualangan kuliner

Tomy juga menceritakan pengalaman uniknya saat duduk bersila di rumah tuan rumah yang murah hati. Mereka disuguhi hidangan khas Bulukumba, seperti ikan kannasa, gammi bete, ikan asap dengan pangi dan petai, ikan pallumara, sayur rebung, dan daun hijau. Makanan lezat ini dihidangkan dengan nasi jagung dan cocolan sambal lombok pakai jeruk, menciptakan sebuah pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

"Sore yang gerimis, duduk bersila ditemani dengan kue pawa, kacang telur, paranggi, dan kue bolu sambil berbincang dengan ibu-ibu," ungkap TSY sambil tersenyum.

Ia dengan rendah hati menikmati keindahan momen-momen seperti ini, di tengah aroma kue-kue tradisional dan percakapan yang hangat.

Politisi ini, melalui perjalanan-perjalanannya yang riang gembira, menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat dan memahami pentingnya melestarikan kekayaan budaya Bulukumba.

"Bagi saya, politik bukan hanya tentang kekuasaan, tapi juga tentang menjaga akar dan identitas suatu daerah," ungkapnya.

Tomy Satria Yulianto terus menjelajahi pelosok Bulukumba, dan semua orang bisa belajar banyak dari pendekatannya yang unik dalam politik, yaitu dengan menyatu dengan tradisi dan memahami kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.

TSY sejauh ini, sebuah contoh hidup bahwa politik juga bisa bersentuhan dengan hati dan jiwa banyak orang secara langsung, sebagaimana yang tergambar dalam setiap hidangan lezat dan cerita indah yang rutin ia bagikan di akun Instagram dan Facebook-nya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah