PPK Ujung Bulu Bulukumba sosialisasi Pemilu 2024 kepada puluhan petani rumput laut

- 1 Desember 2023, 19:19 WIB
PPK Ujung Bulu Bulukumba sosialisasi Pemilu 2024 kepada puluhan petani rumput laut
PPK Ujung Bulu Bulukumba sosialisasi Pemilu 2024 kepada puluhan petani rumput laut /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Cuaca boleh mendung di langit, namun tidak bagi wajah puluhan petani rumput laut, berkumpul untuk menelusuri jejak-sulur Pemilu 2024. Semringah dan semangat Bulukumba menuju pemilu di daerah ini di bawah inisiatif Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bulukumba.

Agenda yang digelar oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Bulu ini merayakan momentum kebersamaan dan kesadaran akan kepentingan sosial politik. Aula Kantor Camat menjadi saksi dialog intens antara para perempuan petani rumput laut yang terhimpun dari pesisir Pantai Merpati Bulukumba.

Kurnia, salah satu anggota PPK Ujung Bulu yang bertanggung jawab dalam Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, berbagi visi di balik giat sosialisasi Pemilu kali ini.

Baca Juga: Pramuka Bulukumba dan Pemilu 2024: Ada Posko Kemah Demokrasi PPK dan PPS Ujung Bulu

"Misi sosialisasi kali ini difokuskan pada kelompok perempuan, sebagai upaya memastikan keseluruhan masyarakat memahami betapa pentingnya peran mereka dalam proses pemilihan," jelas Kurnia kepada awak media pada Jumat, 1 Desember 2023.

Bukan sekadar tentang waktu dan jumlah surat suara, namun juga mengenai hal-hal krusial dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, terutama mengenai politik uang yang rentan mengintervensi masyarakat, khususnya kalangan perempuan dan masyarakat menengah ke bawah.

Menurut Kurnia, memahami betapa rawannya pengaruh money politic terhadap perempuan menjadi sorotan penting. Oleh karena itu, pendidikan politik menjadi penyeimbang untuk menjaga masyarakat, terutama perempuan, dari pengaruh yang merugikan tersebut.

Baca Juga: 408 anggota PPS se-Kabupaten Bulukumba dilantik, ini rincian jumlahnya setiap kecamatan

Sosialisasi, Sebuah Pelajaran Demokrasi yang Berlanjut

Anggota KPU Bulukumba Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Wamil Nur,  menambahkan dimensi penting lainnya terkait sosialisasi dan pendidikan pemilih. Dalam upaya melibatkan Anggota Badan Adhoc KPU, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen dalam memaksimalkan pemahaman masyarakat terkait Pemilu.

"Pelibatan Badan Adhoc KPU dalam sosialisasi pemilu dan pendidikan pemilih menjadi rutin setiap bulannya dengan fokus pada segmen sasaran yang berbeda," tutur Wamil.

Berbasis data kuesioner di Aplikasi Sistem Informasi Partisipasi Masyarakat (SI Parmas), sekitar 3 ribu peserta secara otomatis terekam setelah mengikuti kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Kegiatan ini, terutama dalam bulan November, berfokus pada pemilih perempuan yang tergabung dalam berbagai organisasi dan komunitas perempuan.

Baca Juga: 27 anggota PPS se-Kecamatan Ujung Bulu Bulukumba siap sukseskan Pemilu 2024

"Pelaksanaan sosialisasi pemilu menyasar setiap desa dengan 20 peserta per PPS dan 30 peserta per kecamatan, memperkirakan partisipasi sekitar 3 ribu peserta dari 146 tempat kegiatan," tambah Wamil.

Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu 2024

Dalam perjalanannya, pelibatan Badan Adhoc KPU bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam seluruh tahapan Pemilu. Hal ini tidak lain untuk memastikan tingkat kehadiran masyarakat di TPS sesuai dengan target yang diharapkan, terutama di hari pemungutan suara.

Pimpinan KPU Bulukumba, melalui Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, berharap sosialisasi ini tidak hanya berhenti pada proses penyuluhan, melainkan juga menjadi pendorong semangat untuk turut serta dalam proses demokrasi yang sesungguhnya.

"Semoga kehadiran masyarakat, terutama perempuan, mampu memberikan warna baru dalam catatan demokrasi Bulukumba pada Pemilu 2024," pintanya.

Perjumpaan petani rumput laut menjadi gambaran nyata betapa pentingnya pendidikan politik untuk menjaga kemerdekaan dalam membuat pilihan, tidak terjebak oleh pengaruh eksternal yang dapat mengganggu kesakralan demokrasi.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah