Diskusi ini menjadi momentum memperteguh barisan kaum pergerakan yang berkomitmen menyelamatkan Indonesia dari ancaman kehancuran.
Namun, di balik semua itu, ada sebuah prinsip yang lebih dalam. Mengapa gerakan ini muncul? Suara kritis PPRI mengingatkan bahwa menegakkan demokrasi dan menjaga konstitusi dari ambisi zalim penguasa adalah tugas setiap warga negara.
Mereka adalah pemilik suara yang tidak ingin disalahgunakan atau dikooptasi untuk kepentingan sempit.
Baca Juga: Antara jurnalis online dan kaderisasi partai politik yang sehat: Pakar ungkap keterkaitannya
Dalam pencerahan itu, tampaknya "Pemilu 2024" bukan sekadar urusan mencoblos di bilik suara. Itu adalah pertarungan nilai, kejujuran, dan keadilan.
Gerakan pemboikotan bukanlah hentakan sepihak, melainkan seruan bersama untuk menjaga integritas demokrasi Indonesia.
Penyelenggara berharap, dalam ruang diskusi ini, jalinan pikiran-pikiran yang terjalin dari rentetan kata dan argumentasi tidak hanya menjadi sekadar titik berita, tapi semacam semangat yang menggerakkan semakin banyak warga negara untuk terlibat aktif dalam membangun peradaban demokrasi di republik ini.***