Sebut 'Gaza lemah' Prabowo dinilai blunder

8 Januari 2024, 17:15 WIB
Sebut 'Gaza lemah' Prabowo dinilai blunder /Pikiran-Rakyat.com

WartaBulukumba.Com -  Sudah tiga bulan lebih perang di Gaza berlangsung dan pasukan Zionis justru tidak mampu membasmi Hamas. Benarkah Gaza lemah seperti kata Prabowo? Dalam debat capres Pilpres 2024 yang berlangsung baru-baru ini, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menghadapi kritikan tajam dari publik. Sorotan ini berakar pada komentarnya yang menggambarkan Gaza sebagai wilayah lemah.

Prabowo, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, mengulang referensi terhadap Gaza dua kali selama debat - pertama saat membahas visi-misinya dan kemudian pada sesi tanya jawab.

Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat militer Indonesia sebagai kunci pertahanan nasional.

Baca Juga: Ngopi sejenak di Kedai Kopi Litera: Muhammad Ihsan, Ilhamsyah, 'politik cinta' dan 'parlemen santri'

"Hanya dengan pertahanan yang kuat kita akan dihormati, kita lihat sekarang contohnya Gaza lemah sehingga ditindas" kata Prabowo menggambarkan kekuatan militer sebagai fondasi keamanan nasional, mengambil inspirasi dari buku pertahanan nasional.

Dia juga mencerminkan kondisi Palestina saat ini, menekankan pentingnya kekuatan militer untuk melindungi Indonesia.

Namun, pernyataan Prabowo tentang Gaza menimbulkan gelombang reaksi negatif di media sosial. Netizen mengkritik keras pendapatnya, menganggapnya tidak sensitif dan tidak mempertimbangkan aspek kemanusiaan yang terkait dengan konflik di Gaza.

Baca Juga: Tugas, masa kerja dan perbandingan gaji KPPS dengan PTPS 2024

Mereka menyoroti ketahanan rakyat Gaza yang berjuang melawan penjajahan selama puluhan tahun, menentang pandangan Prabowo yang menggambarkan rakyat Palestina sebagai lemah.

Salah satu pengguna media sosial menyatakan, "Prabowo blunder sih, seolah mewajarkan Gaza akan selalu ditindas karena Gaza lemah."

Kritikan lain mempertanyakan logika Prabowo, menyoroti bahaya di balik perbandingannya, dengan beberapa menarik paralel dengan isu-isu sensitif lainnya.

Kontroversi ini menyoroti dilema yang dihadapi pemimpin politik saat membahas isu-isu internasional sensitif. Komentar Prabowo di debat capres Pilpres 2024 menunjukkan pentingnya pemahaman yang mendalam dan sensitivitas terhadap konflik geopolitik, terutama ketika membahas masalah yang kompleks seperti situasi di Gaza dan Palestina.

Baca Juga: Wakanda no more Indonesia forever! Apa sih maksud Anies Baswedan?

Berebut suara di 'kandang banteng'

Dikutip dari BBC News Indonesia pada 5 Januari 2024, pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Nur Hidayat Sardini, juga berpendapat bahwa apa yang ditampilkan oleh Ganjar dan Jokowi di Jawa Tengah menunjukkan "perebutan pengaruh".

Dia memprediksi pasangan calon nomor urut dua dan tiga "akan berbagi suara hampir rata" di provinsi dengan jumlah pemilih sebanyak 28,2 juta tersebut.

Sementara paslon nomor satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar "akan sulit" memenangkan suara di Jawa Tengah.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana membantah ada tujuan politis di balik kegiatan Jokowi karena "rencana kunjungan kerja presiden telah disiapkan jauh-jauh hari".

Tudingan bahwa Jokowi "membuntuti" kampanye Ganjar tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, namun juga di beberapa daerah lain seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat pada awal akhir November hingga awal Desember lalu.

Akan tetapi, yang terjadi di Jawa Tengah dinilai cukup krusial karena merupakan salah satu kantong suara terbesar dan "wilayah yang sangat diandalkan" PDIP.

Secara historis, Jawa Tengah telah menjadi basis massa ideologis yang sangat diandalkan oleh PDIP dari masa ke masa, kecuali ketika Susilo Bambang Yudhoyono memenangkan pilpres pada 2009.

Sejumlah survei, di antaranya oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) masih menunjukkan bahwa Ganjar-Mahfud masih mendominasi di Jawa Tengah. Namun, elektabilitas Ganjar-Mahfud telah tergerus dibandingkan survei sebelumnya***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler